BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana perolehan ilmu
,sebagai investasi masa depan dan memiliki keterkaitan dengan
pekerjaan,disamping itu sebagai pembentukan kepribadian dan pembimbing menuju
berfikir dan berbuat yang benar.manusia dianugrahi akal oleh Allah yang bisa
membedakan antara yang baik dan yang buruk,yang haq dan yang bathil,dan inilah
yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.[1][1]
Pendidikan mempunyai pengertian yang luas yang
mencakup semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
nilai-nilai serta melimpahkan pengetahuan ,pengalaman,kecakapan serta
keterampilan pada generasi selanjutnya, sebagai usaha untuk menyiapkan
mereka,agar dapat memenuhi fungsi hidup mereka,baik jasmani begitu pula
ruhani.akan tetapi pengertian pendidikan secara sempit adalah yang
mengkhususkan pendidikan untuk hanya untuk anak dan hanya dilakukan oleh
lembaga atau institusi khusus dalam kerangka mengantarkan kepada masa
kedewasaan.pengertian Pendidikan
secara luas adalah pendidikan yang
berlaku untuk semua orang dan dapat dilakukan oleh semua orang bahkan
lingkungan
Dalam konteks islam ,istilah pendidikan mengacu
kepada makna dan asal kata yang membentuk
kata pendidikan itu sendiri dalam
hubungannya dengan islam.ada tiga istilah yang umum digunakan dalam pendidikan
islam,yaitu al-tarbiyah,al-ta’lim ,dan al-ta’dib. Tarbiyah bisa dipahami sebagai proses transformasi ilmu
pengetahuan( Q.S.Ali Imron[3]:79 yang
ada kata rabbani yang sepadanan dengan al-tarbiyah).taklim berkonotasi
dengan pembelajaran,yaitu semacam proses transfer ilmu pengetahuan. Dalam
kaitan ini, ta’lim cenderungdipahami sebagai proses bimbingan yang
dititikberatkan pada aspek peningkatan intelektualitas anak didik. Ta’dib(menurut
Naquid al-Attas,ta’dib mengandung pengertian mendidik dan juga sudah
merangkum pengertian al-Tarbiyah dan
Ta’lim. Peindidikan islam adalah segala upaya atau proses pendidikan yang dilakukan untuk
membimbing tingkah laku manusia, baik individu,maupun sosial untuk mengarahkan
potensi, baik potensi dasar(fitrah),maupun
ajar sesuai dengan fitrahnya melalui proses intelektual dan spiritual
berlandaskan nilaiislam untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[2][2]
Dewasa ini,pemerintah telah mengusahakan agar
Pendidikan Agama Islam diperguruan tinggi umum(PTU) dapat dilaksanakan secara
efektif ,efesien dan menarik melaui berbagai perbaikan,seperti
kurikulum,strategi pembelajaran,penyempurnaan materi,dan penyediaan sarana yang
mencukupi. Upaya tersebut dilakukan untuk melahirkan lulusan yang
berkepribadian islami. Pokok permasalahan
yang menjadi sumber utama problematika pendidikan agama di Madrasah selama ini
hanya dipandang melalui aspek kognitif atau nilai dalam bentuk angka saja,
tidak dipandang bagaimana siswa didik mengamalkan dalam dunia nyata sehingga
belajar agama sebatas menghafal dan mencatat. Hal ini mengakibatkan pelajaran agama menjadi
pelajaran teoritis bukan pengamalan atau penghayatan terhadap nilai agama itu
sendiri. Paulo Freire menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk
pembebasan, bukan untuk penguasaan. Tujuan pendidikan adalah untuk menggarap
realitas manusia, dan karena itu secara metodologis bertumpu pada
prinsip-prinsip aksi dan refleksi total, yakni prinsip bertindak untuk mengubah
kenyataan yang menindas dan pada sisi lainnya secara terus-menerus menumbuhkan
kesadaran akan realitas dan hasrat untuk mengubah kenyataan yang menindas
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah ,tentu ada
rumusan masalah. Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana definisi PAI sebagai sistim pendidikan dan
mata pelajaran?
2.
Apa saja tujuan PAI?
3.
Bagaimana metode
pembelajaran dalam PAI?
4.
Bagaimana evaluasi PAI?
5.
Apa saja problematika yang
menimpa PAI?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SISTEM PEMBELAJARAN DAN
MATA PELAJARAN
1. Definisi Sistem
Istilah
sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu
keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several
parts)[3][3]. Di antara bagian-bagian itu
terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain
dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg
sebagai berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks
atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian
yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.”[4][4]
Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan komponen atau
bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu
tujuan.
2. Definisi
Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut al-Ghazali adalah
menghilangkan akhlak yang buruk dan menanamkan akhlak yang baik[5][5]
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.
0 Response to "Definisi PAI Sebagai Sistem Pembelajaran dan Mata Pelajaran "
Post a Comment