PENGARUH
MINATMEMBACA MAHASISWATERHADAP KEAKTIFAN DALAM DISKUSI KELAS
JURUSAN TARBIYA SEMESTER IV
DI STAISENGATTA- KUTIM TAHUN AKADEMIK 2011-2012
A. Latar belakang masalah.
Mahasiswa
adalah pelajar di perguruan tinggi.Dimana perguran tinggi adalah puncak dari
lembaga formal pendidikan.Maka sudah seharusnya mahasiswa yang juga tingkatan
tertinggi dari sisiwa dalam hirarki pendidikan formal memiliki kemampuan dan
wawasan keilmuan yang melebihi siswa pada umumnya.Sehingga tuntutan dan tugas
mahasiswa jauh lebih berat daripada swa umumnya.Mahasiswa dituntut sebagai
agent of change.Di tuntut unuk menjawab permasalahan-permasalahan masyarakat
terutama di bidangnya.
Menimbang
hal diatas maka metoda dalam pembelajaran atau pendidikan di kelas-kelas
perguruan tinggi juga di design berbeda dari sekolah sekolah di jenjang
bawahnya.Diantaranya adalah metode diskusi yang acap kali digunakan dalam
pembelajaran di kelas-kelas perguruan tinggi.Dalam metoda diskusi yang
melibatkan argument-argumen mahasiswa, mahasiswa di tuntut menemukan jawaban
atas permasalahan-permasalahannya sendiri.Peran pendidik, dalam hal ini dosen
hanyalah sebagai fasilitator saja.Sehingga peran mahasiswa dalam keaktifan
diskusi sangat penting.Kalau tidak bisa dibilang menjadi penentu sebuah diskusi.
Diskusi
yang baik tentu saja adalah diskusi yang melibatkan perang argument yang kuat
dan berbobot.Agar jalannya diskusi menjadi seru karena kaya dengan
argument-argumen yang baik dan berkualitas karena argument-argumen yang ada
juga berkualitas.Untuk mempunyai argument-argumen semacam itumaka mahasiswa
peserta diskusi mutlak mempunyai wawasan yang luas, konprehensif dan dapat di
pertanggung jawabkan tentang berbagai hal.Terutama tentang topic diskusi itu
sendiri.
Dalam
usaha memperluas wawasan, mahasiswa mempunyai banyak cara yang dapat dilakukan.
Pengalaman mehasiswa sendiri misalnya, menyimak siaran berita di televisi,
hasil pengamatan di lapangan atau diskusi-diskusi yang dilakukan
sebelum-sebelumnya juga dapat menambah wawasan mereka, dan tentu saja membaca
literature-literatur yang terkait secara langsung maupun tidak dengan topic
diskusi mereka.
Tidak
dapat di pungkiri membaca adalah sumber wawasan yang sangat baik.Seperti
pepatah mengatakan “buku adalah jendela dunia”.Maka dengan membaca kita di
ibaratkan telah membuka jendela.Segala informasi dapat di ketahui dengan
membaca.Termasuk informasi-informasi yang mungkin tidak dapat di ketahui atau
di dapat dalam pengalaman-pengalaman langsung mahasiswa.
Maka
sudah patut di tebak bahwa mahasiswa yang rajin membaca mempunyaiwawasan yang
luas dan pada gilirannya memungkinkan dirinya mempunyai argument-argumen dalam
sebuah diskusi kelas.Sehingga membuatnya aktif dalam diskusi tersebut.
Sekolah
tinggi agama islam (STAI) sengata-kutim sebagai salah satu perguruan tinggi
unggulan di kabupaten kutai timur berkomitmen meluluskan mahasiswa-mahasiswa
yang mampu berperan sebagai agent of change. Maka dalam pembelajaran di kelas
sering sekali digunakan metode diskusi tersebut.Hal ini relevan sekali karena
mata kuliah di perguruan tinggi tersebut hampir semuanya ilmu social yang
membutuhkan diskusi-diskusi dalam pembelajarannya. Maka mahasiswa STAI sengatta di harapkan mempunyai
wawasan yang luas untuk menjalani pembeljaran di sana.
Maka sangat relevan apabila frekuensi membaca mahasiswa
sekolah tinggi agama islam (STAI) sengatta–kutim di teliti. Apakah
berpengaruh terhadap keaktifan dalam diskusi kelas.
B. Identifikasi masalah
Diskusi
adalah sebuah metode pencarian jawaban suatu permasalahan atau pertanyaan yang
jawabannya bisa sangat bervariatif.Karena permasalahan-permasalahan yang di
bahas dalam sebuah diskusi biasanya sangat terbuka. Terbuka atas
jawaban-jawaban yang saling menyanggah maupun mendukung satu sama lainnya.
Biasanya permasalahan-permasalahan ini adalah permasalahan social.Karena banyak
variable yang berperan dalam menyusun sebuah argument pertanyaan. Maka peserta diskusi akan di tuntut untuk selalu aktif
dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya. Supaya pendapat-pendapat tersebut
melengkapi jawaban pada kesimpulan nantinya.Sehingga jawaban lebih
komprehensif.
Namun banyak permasalahan yang timbul.Khususnya pada
diskusi-diskusi yang terjadi pada kebanyakan sesi perkuliahan di STAI
sengatta.Diantaranya adalah suasana diskusi yang terkesan monoton.Hal ini biasa
terjadi kerena banyak fakor yang mungkin mempengaruhi.Bisa jadi suasana kelas
yang kurang menunjang sehingga mahasiswa merasa kurang nyaman dalam
berdiskusi.Atau permasalahan kurang aktifnya kebanyakan mahasiswa dalam
berpendapat sehingga mempengaruhi jalannya sebuah diskusi.Diskusi diskusi
tersebut biasanya di dominasi hanya oleh hanya beberapa mahasiswa saja yang
memang aktif dalam berdiskusi.Hal tersebut bisa saja terjadi karena mental
sebagian mahasiswa yang tidak berani dalam mengemukakan pendapatnya.Atau
terjadi karena kurangnya kemampuan mahasiswa itu sendiri.Dalam hal ini
wawasannya yang kurang luas.Andaipun berpendapat biasanya pendapat-pendapat
mahasiswa seperti ini terkesan klise atau tanpa dasar yang kokoh.Tanpa acuan
dari leteratur-literatur.Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya minat baca
sebagian mahasiswa.
Masalah-masalah dalam diskusi memang banyak dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Karena factor-faktor tersebut
adalah hal yang penting dalam sebuah jalannya diskusi. Biasanya semakin
bersemangat, berwawasannya mahasiswa dan mendukungnya suasana akan meningkatkan
kualitas sebuah diskusi.
C. Batasan masalah.
Dikarenakan terbatasnya waktu, dana , tenaga dan teori
teori yang tersedia. Serta agar penelitian yang akan dilaksanakan dapat lebih
mendalam dalam membahas permasalahan, maka tidak semua permasalahan yang
teridentifikasi di atas akan di teliti.
Masalah yanga akan peneliti teliti adalah masalah
hubungan minat baca mahasiswa dengan keaktifan dalam diskusi di kelas. Dalam
penelitian ini peneliti akan melakukan penelitiannya di Sekolah Tinggi Agama
Islam Sengatta, Kab. Kutai Timur.
D. Rumusan masalah.
Berdasarkan
uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu mengenai “seberapa
besar pengaruh minat membaca mahasiswa STAI Sengatta- Kutim, terhadap keaktifan
dalam diskusi di kelas?”
E. Tujuan
penelitian.
Tujuan
penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
mendeteksi minat membaca mahasiswa stai sengatta- kutim, terhadap keaktifan
dalam diskusi di kelas.
2. Untuk
mendeteksi adanya pengaruh minat membaca mahasiswa STAI sengatta- kutim,
terhadap keaktifan dalam diskusi di kelas.
3. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh frekuensi membaca mahasiswa stai sengatta- kutim,
terhadap keaktifan dalam diskusi di kelas.
F.
Manfaat
penelitian.
1. Manfaat
teoritis.
a. Sebagai
bahan acuan mahasiswa dalam mengembangkan diri.
b. Sebagai
bahan bagi pendidik untuk mengembangkan sebuah pembelajaran metode diskusi.
c. Sebagai
sumber literature bagi mahasiswa, pelajar maupun masyarakat pada umumnya.
2. Manfaat
praktis.
a.
Sebagai
bahan perbandingan peneliti lain.
b.
Sebagai
penambah pengetahuan dan pengalaman penulis.
c. Sebagai
pertimbangan pihak-pihak yang terkait tentang diskusi.
G. Deskripsi teori.
minat
/mi·nat/ n kecenderungan hati yg tinggi thd sesuatu; gairah; keinginan[1].
Jadi minat adalah keinginan atau kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan
gairah atau rasa senang yang tinggi terhadap sesuatu.Dalam hal membaca, hal ini
bisa dinilai dari seberapa sering atau seberapa banyak seseorang membaca.Baik
itu buku, jurnal, majalah, media online atau segala jenis bacaan.
Sedangkan
membaca mempunyai arti melihat serta memahami isi dari apa yangeg tertulis
(dengan melisankan atau hanya dl hati)[2].
Membaca adalah kegiatan melihat dan memahami suatu tuisan pada sebuah
media.Baik dengan melafalkannya atau dalam hati.Tekhnik-tekhnik membaca ada
berbagai macam.Mulai dari membaca nyaring, cepat, maupun dalam hati. Namun
dalam prinsipnya dalaha sama.
Dr.
Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang
banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut:
1.
Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2.
Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke
dalam kebodohan.
3.
Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk
bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4.
Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan
keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5.
Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan
cara berpikir.
6.
Membaca
meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7.
Dengan membaca,
orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana
dan pemahaman para sarjana.
8.
Dengan sering
membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses
ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan
aplikasinya dalam hidup.
9.
Membaca
membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan
menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10.
Dengan sering
membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan
model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk
menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi
baris” (memahami apa yang tersirat).
Dari uraian tersebut jelas sekali bahwa membaca mempunyai
banyak manfaat positif.Diantaranya yang mempengaruhi wawasan sesorang dan
kemampuan olah kata yang meningkat karena banyak membaca.
Menurut KBBI kata
mahasiswa mempunyai arti : /ma·ha·sis·wa/ n orang yg belajar di
perguruan tinggi; mahasiswa adalah peserta didik di tingkat perguruan tinggi. Dimana
berbeda dengan status siswa pada umumnya.Mahasiswa mempunyai peran serta beban
yang berbeda.
Sementara keaktifan mempunyai arti keaktifan
/ke·ak·tif·an /n kegiatan; kesibukan. Keaktifan dapat di artikan juga
peran yang lebih atau ikut andil dalam suatu kegiatan.
Aktif dalam sebuah forum membutuhkan wawasan yang luas
dalam berfikir.Terutama forum-forum diskusi.Dengan wwasan yang luas peserta
diskusi dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik.Bahkan memungkinkan ikut
aktif dengan pendapat-pendapatnya yang diambil dari wawasan yang luas tadi.
H. Kerangka berfikir.
Membaca sebagai salah
satu wahana dalam penggalian ilmu dapat memperluas pengetahuan dan wawasasn
seseorang.Dengan banyak membaca seseorang dapat banyak tambahan pengetahuan
dari hasil pemahaman bacaannya. Sehingga dengan semakin sering membaca seseoran
akan semakin luas wawasasn dan pengetahuannya.
Dengan wawasan yang
luas mahasiswa dapat mengikuti diskusi dengan aktif dan lugas.Karen
pengetahuannya memungkinkannya untuk berkontribusi dalam sebuah diskusi ilmiah.
I.
Hipotesis
penelitian.
Mencermati uraian
diatas peneliti mengajukan sebuah hipotesis bahwa “semakin besar minat membaca
mahasiswa, maka semakin aktif dalam forum diskusi kelas”
J.
Metode
penelitian.
1. Jenis
dan pendekatan penelitian.
Dalam
menyusun penulisan ini penulis menempuh penelitian lapangan (field research)
dimana untuk memperoleh data yang akurat serta obyektif, maka penulis datang
langsung ke lokasi penelitian (Sekolah Tinggi Agama Isalam Sengatta, Kutai
Timur).Serta menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan ini berkarateristik dapat
diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur[3]
2. Populasi
dan sampel.
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sedang sampel adalah bagian dari
jumlah dan karkateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
Dalam
penelitian yang akan di teliti ini populasinya adalah seluruh mahasiswa STAI
Sengatta tahun akademik 2011-2012 Yang jumlahnya … .dikarenakan jumlah populasi
yang banyak maka peneliti kan menggunakan sampel dalam penelitiannya. Dalam
pengambilan sampel peneliti menggunakan tehnik probality sampling jenis simple
random sampling. Dimana semua
populasi di beri kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Dan sampel
akan di pilih secara acak dari semua anggota populasi.
3. Sumber
Data Peneliian
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer.Yaitu data yang diambil
bersumber langsung pada subyek penelitian.dengan menggunakan alat pengukuran
atau alat pengambilan data langsung dari subjek sebagai sumber informasi yang
dicari. Dalam hal ini, data primer penelitiannya adalah data yang diambil dari
mahasiswa STAI Sengatta yang merupakan subyek penelitian peneliti.
4. Teknik
pengumpulan data.
Dalam
penelitian yang akan dilakukan peneliti akan menggunakan teknik kuisioner
(angke). Teknik kuisioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Pemilihan metode ini guna mendapatkan data yang valid langsung dari
subyek penelitian. Dengan angket tersebut subyek akan lebih leluasa mengisinya
sesuai dengan kenyataan dan tak di manupulas karena tidak di bwah tekanani
sehingga lebih valid.
5. Teknik
analisa data.
Dalam menganalisa data
peneliti akan mengelompokan data berdasarkan variable dan jenis responden ,
mentabulasi data berdasarkan variable dan jenisn respondennya , melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan.
K. Sistematika pelaporan data.
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNYATAAN
PERSEMBAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR SINGKATAN
BAB I : PENDAHULUAN berisi :
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Identifikasi masalah
C.
Batasan masalah.
D.
Rumusan masaah.
E.
Tujuan penelitian
F.
Manfaat Penelitian
BAB II : PEMBAHASAN berisi :
A.
Deskripsi masalah
B.
Kerangka berfikir
C.
hipotesis
D.
Metodologi Penelitian
1.
Jenis dan
Pendekatan Penelitian
2.
Populasi dan Sampel
3.
Sumber Data Penelitian
4.
Metode Pengumpulan Data
5.
Metode Analisis Data
BAB III:KAJIAN TEORIberisi :
1.
Pengertian Minat.
2.
Pengertian membaca.
3.
Pengertia diskusi.
4.
Pengertian
keaktifan.
5.
Hubungan minat
membaca dan keaktifan diskusi.
BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN
BAB V : PENUTUP berisi :
1.
Simpulan.
2.
Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono,
2008.Metode peneitian kuantitatif
kualitatif dan r&d. bandung : alfabeta
Jensen eric, 2008. Memperkaya
otak : cara memaksimalkan potensi setiap pembelajaran. Jakarta : indeks.
BIODATA PENELITI
Nama
Tempat / tanggal lahir
Alamat
Hobby
Status
Jurusan / Periode
Semester
Lokal
Nama
Ayah
Ibu
Pekerjaan
Ayah
Ibu
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
Ali basuki
Banyuwangi, 7 juli 1988
RT19, ds. Singa geweh, kec. Sangata selatan.
Olah Raga, membaca.
Mahasiswa STAIS
Tarbiyah / PAI/2011-2012
V ( Lima )
Reguler ( pagi )
Achmad munawar
salamah
Swasta
Swasta
|
0 Response to "Pengaruh Minat Membaca Mahasiswa Terhadap Keaktifan Dalam Diskusi Jurusan Tarbiyah Semaster IV DI Stai Sangatta"
Post a Comment