Laporan PPL



BAB I
PENDAHULUAN
A.  latar Belakang
       Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan kurikiler yang dilakukan oleh mahasiswa, yang mencakup latihan mengajar maupun tugas diluar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan serta pembentukan karakter sebagai seorang calon guru.
       Berdasarkan tujuan pembentukan tenaga kependidikan yang profesional, maka sebagai calon guru, harus mampu mengumpulkan bekal, baik ilmu pengetahuan teoritis maupun pengalaman praktek yang cukup sebelum terjun dan benar-benar menjadi guru. Di sekolah, guru mempunyai tugas yang unik dan kompleks dan memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan profesi lainnya. Disatu sisi, guru mengembangkan kecerdasan dan keterampilan siswa, namun disisi lain guru juga dituntut untuk membentuk mental siswa agar berkepribadian baik,. Hal ini karena guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik.

       Itulah sebabnya PPL merupakan persyaratan penting dalam pembentukan karakter calon guru oleh karena itu program ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) Kutai Timur. Akan tetapi praktek pengalaman lapangan (PPL) ini hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.  Sehingga mahasiswa yang belum mengikuti praktek pengalaman lapangan ini tidak dapat dinyatakan lulus sebagai sarjana pendidikan agama islam.
       Disinilah letak pentingnya pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi para calon guru. Sebab, pada kegiatan inilah, para calon guru secara bersama-sama dihadapkan pada kenyataan dan keadaan yang sebenarnya dilapangan. Program pengalaman lapangan menyangkut dua segi, yaitu program guru dan non guru. Program non guru lebih mengarah kepada  terbentuknya pribadi calon guru dan tenaga kependidikan yang lain selain mengajar.
Selain mengajar disekolah, mahasiswa peserta PPL juga  dituntut untuk mengadakan observasi di lokasi pelaksanaan PPL guna mengetahui dengan benar sekolah yang menjadi lokasi praktek baik kurikulum, personalia sekolah, sarana dan prasarana sekolah, serta hal-hal lain di dalam sekolah tersebut.
Diharapkan bagi mahasiswa yang telah mengikuti praktek pengalaman lapangan (PPL) setelah menjadi sajana atau setelah terjun langsung kedunia kerja dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya dibangku kuliah dalam dunia kerja yakni di sekolah, dirumah  maupu dimasyarakat.
1.      Maksud dan tujuan
2.      Maksud
                  Adapun maksud diadakannya praktik pengalaman lapangan (PPL) ini yaitu:
    1. PPL dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan pengajaran yang dilaksanakan oleh STAIS Kutai Timur yakni untuk mencetak profesionalisme tenaga kependidikan baik dari segi mutu maupun jumlahnya.
    2. PPL merupakan wadah penerapan teori kependidikan dalam bentuk praktek yang kegunaannya adalah agar peserta memperoleh pengalamn dan pengajaran  serta keterampilan dari berbagai segi penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.
    3. PPL mengandung makna yang luas yang tidak hanya sebagai praktek mengajar, akan tetapi juga mencakup berbagai aspek, diantaranya adalah untuk profesi guru sebagai pendidik, pengajar, dan pemimpin. Selain itu juga mendidik untuk profesi administrasi pendidikan dan profesi bimbingan dan penyuluhan pendidikan.




3.      Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan prakti pengalaman lapangan (PPL) yaitu:
a.      Mendidik dan mempersiapkan mahasiswa sebagai tenaga profesional, kompetensi social, kompetensi akademik dan kompetensi personal.
b.      Melatih mahasiswa untuk menangani dan memecahkan berbagai problem pendidikan, keilmuan dan social keagamaan secara profesional dan bertanggung jawab.
c.       Membangkitkan rasa memiliki dan meningkatkan penghayatan terhadap lembaga pendidikan dan social keagamaan.
d.      Meningkatkan kualitas calon tenaga profesional dibidang keilmuan dan mengembangkan wawasan serta keterampilan tentang strategi pembelajaran, keilmuan  dan pengabdian kepada masyarakat.
e.      Membantu pembinaan dan pengembangan lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi sasaran praktik lapangan.

A.    Personalia PPL
1.   Penanggung jawab (Ketua)
Adapun yang menjadi tugas dari ketua yaitu:
a.    Melaksanakan fungsi manajemen tertinggi yang meliputi: perencanaan, pengawasan, dan penyempurnaan bagi tercapainya tujuan PPL jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam Sangatta (STAIS) Kutai Timur.
b.   Bertanggung jawab kepada ketua STAIS Kutai Timur.
2.   Ketua Pelaksana (Kajur)
Dalam pelaksanaan PPL Ketua jurusan (Kajur) mempunyai tugas yaitu:
a.    Bertindak sebagai ketua harian dalam pelaksanaan PPL
b.   Merencanakan, membuat keputusan-keputusan, mengarahkan dan menyempurnakan kegiatan PPL.
c.    Menyusun proposal, mengurus perijinan, konsultasi ke sekolah-sekolah praktik atau instansi terkait.
d.   Mengadakan rapat-rapat persiapan dan pelaksanaan PPL.
e.    Bertanggung jawab kepada pembantu ketua 1 (puket 1).
3.   Sekertaris (Sekertaris jurusan)
Dalam hal ini sekertaris jurus bertugas:
a.    Bertindak sebagai sekretaris harian dalam pelaksanaan PPL.
b.   Bersama koordinator, merencakanan dan mengarahkan pelaksanaan PPL.
c.    Membantu koordinator dalam menyusun proposal, mengurus perijinan, konsultasi ke sekolah-sekolah atau instansi terkait.
d.   Menyiapkan rapat-rapat persiapan dan pelaksanaan PPL.
e.    Bertanggung jawab kepada coordinator
4.   Dosen pembimbing lapangan (DPL)
Adapun tugas dari dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu:
a.    Menghadiri rapat-rapat koordinasi di kampus maupun di sekolah-sekolah praktik.
b.   Mengikuti acara pemberangkatan, penyerahan dan penarikan peserta PPL di sekolah-sekolah praktik.
c.   Membimbing peserta PPL dalam persiapan dan kegiatan di kampus.
d.   Memberikan penilaian dan menyerahkan kepada penanggungjawab nilai (Sekjur).
5.   Kepala sekolah praktik
Tugas dari kepala sekolah praktik yaitu:
a.    Mengelola dan mengawasi pelaksanaan PPL di sekolah.
b.   Mengadakan rapat-rapat koordinasi di sekolah praktik.
c.    Memberikan penilaian terhadap peserta PPL dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan lainnya.
d.   Memberikan informasi tentang permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PPL.
6.   Guru pamong
Dalam hal ini guru pamong mempunyai tugas sebagai berikut:
a.    Menghadiri rapat-rapat koordinasi.
b.   Memberikan tugas mengajar kepada mahasiswa dan mengatur jadwalnya.
c.    Memberikan penilaian terhadap mahasiswa, dalam kegiatan praktik mengajar kemudian menyerahkannya kepada koordinator.
d.   Membimbing mahasiswa dalam semua kegiatan PPL.         
7.   Tenaga administrasi
Adapun tugas dari tenaga administrasi ini yaitu:
a.    Membuat surat-surat pengantar atau surat-surat lainnya.
b.   Mengetik, menggandakan bahan-bahan PPL.
c.    Mengerjakan hal-hal lain yang diperlukan.
8.   Ketua kelompok
Dalam hal ini ketua kelompok bertugas mengatur penyusunan laporan penelitian.
9.   Sekertaris kelompok
Bertugas membantu ketua dalam menyelesaikan laporan penelitan tersebut.
10.     Anggota

          B.     Sistematika Laporan
Sistematika laporan PPL ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN                                        
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI                                                                     
BAB I     PENDAHULUAN                                          
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan dan Manfaat
C.     Personalia PPL
D.    Sistematika Penyusunan Laporan

BAB II    DESKRIPSI SEKOLAH
A.    Sejarah Pendirian
B.     Visi, Misi dan Tujuan
C.     Struktur Organisasi
D.    Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

BAB III  PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
A.    Pra Pelaksanaan PPL
1.      Pembekalan (Coaching)
2.      Pembentukan Panitia Peserta PPL
B.     Saat Pelaksanaan PPL
1.      Persiapan Penyusunan Silabus dan RPP
2.      Praktek Mengajar di kelas
3.      Proses Bimbingan dengan Guru Pamong
C.     Pasca Pelaksanaan PPL
1.      Refleksi Hasil Pembelajaran
2.      Evaluasi
a.         Faktor Pendukung
b.        Faktor Penghambat
c.         Solusi

BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran


BAB II
DESKRIPSI SEKOLAH

A.    Sejarah pendirian sekolah
Yayasan Ibnu Sina didirikan pada Tahun 2005. melalui prakarsa dari Bpk. H. Suardi, dan Dr.Arif Rembang,MA. Setelah yayasan didirikan, kemudian mendapatkan wakaf  sebidang tanah dari bpk. H. Mudhori yang bertempat di Jl. Pendidikan  Jl.A.Wahab Syahranie, Gg. Teratai Desa Teluk Lingga Sangatta Utara. Tanah tersebut masih berupa rawa dengan semak (rumput liar), dimana akses jalan masuk pun masih cukup sulit.
Setelah itu, tahun 2006 pembangunan sekolah di mulai di tanah wakaf tersebut, lengkap dengan masjid dan asrama. Dimana hal itu untuk menunjang rencana dari  pihak yayasan yang ingin membangun sekolah berbasis pesantren (Pondok Pesantren dan SMP Ibnu Sina).
Selanjutnya, setelah gedung dan bangunan pendukung pelaksanaan pendidikan siap, maka selanjutnya secara resmi SMP dan Pesantren Ibnu Sina dibuka pada tahun 2007. Namun ditahun ini, masih belum menerima dan memulai secara langsung penerimaan para santri dan siswa, mengingat saat itu masih ada beberapa kekurangan terkait SDM (Guru dan Pegawai) yang mengoperasikan jalannnya sekolah dan pesantren.
Tahun 2008, penerimaan siswa/i dan santri secara resmi dibuka. SMP Ibnu Sina dan Pondok Pesantren Ibnu Sina. Dimana Sekolah dan Pesantren ini berjalan dibawah garis komando dari bpk. Dr. Arif Rembang selaku Ketua Yayasan dan Pengasuh Pondok Pesantren, mengangkat Bpk. Avandi, S, Ag (sekarang M. Pd) sebagai kepala sekolah, kemudian Bpk. Siraju, S. Hi sebagai Kepala Pondok Pesantren.
Nama Ibnu Sina yang diambil sebagai nama Yayasan, Sekolah dan  Pesantren bukan semata tanpa filosofis dan asal-asalan.  Nama Ibnu Sina diambil dari seorang tokoh terkenal dalam dunia Islam. Ia adalah Abu Ali al- Husain bin Abdullah (lahir di Afsaynah, Bukhara, 370 H/980 M dan wafat di Hamdan, 428 H/1037 M). atau yang lebih popular dengan nama Ibnu Sina dikalangan umat Islam, dan di Barat ia lebih dikenal dengan nama Avicenna.
Ia adalah seorang Dokter dan filsuf terkenal. Karya-karyanya sangat terkenal dan menjadi literatur-literatur resmi dalam dunia kedokteran, bahkan menjadi cikal bakal perkembangan dunia kedokteran. Sejak kecil ia adalah seorang anak yang cerdas dimana ia telah mengahafal Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama. Selain itu juga ia mengkaji berbagai ilmu pengetahuan, seperti matematika, logika fisika, geometri, dan juga astronomi.
Oleh karenannya, dengan mengacu pada semangat untuk membangun sebuah kawasan atau lembaga keilmuan yang mumpuni serta mampu untuk bertahan dengan corak keilmuan serta keluhuran akhlaq, maka diambillah nama “IBNU SINA” sebagai nama resmi lembaga baik itu di tingkat Yayasan, Sekolah maupun Pesantren.
B.     Visi, Misi dan Tujuan
SMP Ibnu Sina mempunyai tujuan dalam berjalannya proses pendidikan yang dirumuskan dalam visi dan misinya.
VISI SMP Ibnu Sina :
-          Mencetak generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan berdasarkan iman dan taqwa (IMTAK)
MISI SMP Ibnu Sina :
-          Menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang memadukan antara sistem pendidikan nasional dan pendidikan agama Islam
-          Meletakan dasar-dasar pendidikan yang menyeluruh yang menyeimbangkan antara , aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta berdasarkan  IPTEK dan IMTAK

C.     Struktur organisasi
Dalam struktur organisasi SMP Ibnu Sina memuat tentang susunan organisasi SMP Ibnu Sina Sangatta Utara. Berkaitan dengan hal itu maka struktur organisasi tergambar pada bagan di bawah ini :
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

Kepala sekolah
Avandi,S.Ag, M.Pd
Wakil kepala sekolah
Siraju, S.Hi
 





Bendahara
Nursia Umar, S.Pdi
Tata usaha
Haeriah

                                                                                                                                   
Wali kelas VII
Sumiati, S.Ag
Wali kelas VIII
Nursia Umar, S.Pdi
Wali kelas IX
Samsul, S.Ag
Guru Bidang Studi
Siswa
Masyarakat
WK. Kurikulum
Siti Khadijah, S.Ag
WK. Kesiswaan
Fitia, S.Hi
D.    Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
Keadaan guru dan pegawai SMP Ibnu Sina Sangatta Utara :
No.
Nama Guru
Tempat dan Tanggal Lahir
L/P
Guru Mata Pelajaran
1.
Siraju, S.Hi
Patobong
5 April 1973
L
Bhs. Arab
Quran Hadis
2.
Amir, ST
Pange
12 Mei 1967
L
Fisika
kimia
3.
Siti Khadijah, S.Ag
Ujung pandang
25 April 1973
P
Matematika
4.
Nursia Umar, S.pdi
Tuppu
14 Desember 1984
P
Geografi
Bhs. Inggris
5.
Sumiati, S.Ag
Singae
13 Agustus 1983
P
Agama islam
6.
Samsul, S. Ag
Buttu Sappa
01 Maret 1974
L
TIK
7.
Fitria, S.Hi
Madello
22 Juni 1983
P
Bhs. Indonesia
8.
Jamaiyah, S.Pi
Sangkulirang
14 Mei 1983
P
Biologi
9.
Hj. Narwa Abdul Latif, Lc,Ma
Kaluppag
27 Maret 1974
P
Bhs. Arab
10.
Darsono, A.Md
Sidrap
04 April 1971
L
Seni budaya
11.
Nasrudin, S.Pdi
 Sidrap
04 April 1968
L
Kimia
12.
Nur Lela, S.Pd.I
Lindajang
20 februari 1968
P
Matematika
13.
Nasriyani, S.Pd.I
Bone
2 mei 1982
P
PKn
14.
Samauna, S.ag
Paku Polewali
25 Mei 1974
L
IPS
15.
Haeriah
Cappakala
21 january 1988
p
Administrasi
16.
Nurus Shofie
Samarinda
2 april 1992
p
Perpustakaan
17.
Randi M. Gumilag
Tenggarong
16 january 1990
L
Administrasi

No
Kelas
Jumlah Siswa
1.
Kelas VII
37
2.
Kelas VIII
27
3.
Kelas IX
30
Keadaan siswa SMP Ibnu Sina




E.     Sarana dan Prasarana
Keadaan sekolah Ibnu  Sina sudah bisa dikatakan layak untuk proses pembelajaran. Dimana bangunan sekolah terdiri dari tiga bangunan terbangun dari bahan kayu. Bangunan pertama terdiri dari 4 ruangan. Ruangan yang pertama merupakan ruagan kantor, ruangan kantor dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya : 3 set meja guru, 1 set sofa, lemari buku, ruangan Kepala Sekolah dan Tata Usaha, komputer dan televisi serta data-data tentang struktur organisasi, visi serta misi sekolah.
Selanjutnya lokal kedua adalah kelas untuk belajar siswa-siswi kelas 3 yag dilengkapi dengan meja dan kursi serta papan tulis. Dan ruang yang ketiga dan keempat merupakan mes atau asrama dari siswi atau santriwatinya, yang dilengkapi dengan tempat tidur susun, almari dan juga televisi. Dapat dilihat pada lampiran gmbr a.
Kemudian bangunan sekolah yang kedua terdiri dari 6 ruangan , dua diantaranya merupakan kelas 1 dan kelas 2 dan 3 ruangan yang lain merupakan bangunan yang masih dalam proses pembangunan. Dua ruangan yang telah digunakan juga dilengkapi dengan perlengkapan yang sama seperti pada ruangan kelas 3, yaitu meja dan kursi serta papan tulis. Dapat dilihat pada gambar b, terlampir.
Selanjutnya, bangunan yang ketiga merupakan asrama dari siswa laki-laki juga merupakan mes dari pada guru yang bertempat tinggal ditempat tersebut. Di dalam ruangan tersebut juga dilengkapi dengan tempat tidur atau ranjang susun serta almari pakaian bagi santri Ibnu Sina. Dapat dilihat pada gambar c, terlampir.
SMP Ibnu Sina dan Pesantren Ibnu sina juga dilengkapi dengan Musolla yang digunakan sebagai tempat pertemuan (aula) ataupun tempat belajar malam santri dan santriwati Ibnu Sina. Musolla tersebut dilengkapi dengan perlengkapan selayaknya musolla-musolla yang lain diantaranya, kipas angin, jam dinding, meja yang selalu digunakan untuk belajar dan mengaji, 2 set rak buku, sajadah, mimbar dan perlengkapan sound sistem.Gambar  d, terlampir.



BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK  PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
      A.    Pra pelaksanaan PPL

1.      pembekalan
Lebih kurang 83 mahasiswa Jurusan Tarbiyah mengikuti pembekalan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) sebelum nantinya disebarkan di 15 sekolah dalam wilayah 4 kecamatan yaitu Sangtatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon dan Sangkulirang guna melakukan praktek pengalaman lapangan dalam bentuk mengajar serta kegiatan lainnya di sekolah, Senin (17/10). Pembekalan yang diadakan selama 2 hari yakni mulai tanggal 15 dan 16 Oktober 2011 bertempat di Aula Terbuka STAI Sangatta Kutai Timur.
Acara yang diketuai oleh Eko Nursalim, M.S.I dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Tarbiyah Khusnul Wardan, M.Pd. yang diwakili oleh Indriana Rahmawati, S.Psi yang dalam sambutannya beliau menjabarkan Tema dari kegiatan ini, "Melalui Pembekalan Pengalaman Lapangan Kita Wujudkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan" serta mengharapkan kepada para peserta agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik ditempat mana saja mereka ditugaskan.
Sekretaris Jurusan Tarbiyah, Indriana Rahmawati, S.Psi mengatakan bahwa melalui pembekalan ini diharapkan mahasiswa memiliki kesiapan untuk mengaplikasikan keilmuan yang didapatkan di perkuliahan. Beliau juga berharap agar mahasiswa yang nantinya akan mengikuti program PPL tidak mengganggu sistem yang sudah berjalan di sekolah dimana mereka akan ditempatkan, hal ini penting guna menjaga nama baik almamater serta jalinan silaturrahmi antara sekolah dengan kampus.

Lebih kurang 83 mahasiswa Jurusan Tarbiyah mengikuti pembekalan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) sebelum nantinya disebarkan di 15 sekolah dalam wilayah 4 kecamatan yaitu Sangtatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon dan Sangkulirang guna melakukan praktek pengalaman lapangan dalam bentuk mengajar serta kegiatan lainnya di sekolah, Senin (17/10). Pembekalan yang diadakan selama 2 hari yakni mulai tanggal 15 dan 16 Oktober 2011 bertempat di Aula Terbuka STAI Sangatta Kutai Timur.
Acara yang diketuai oleh Eko Nursalim, M.S.I dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Tarbiyah Khusnul Wardan, M.Pd. yang diwakili oleh Indriana Rahmawati, S.Psi yang dalam sambutannya beliau menjabarkan Tema dari kegiatan ini, "Melalui Pembekalan Pengalaman Lapangan Kita Wujudkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan" serta mengharapkan kepada para peserta agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik ditempat mana saja mereka ditugaskan.
Sekretaris Jurusan Tarbiyah, Indriana Rahmawati, S.Psi mengatakan bahwa melalui pembekalan ini diharapkan mahasiswa memiliki kesiapan untuk mengaplikasikan keilmuan yang didapatkan di perkuliahan. Beliau juga berharap agar mahasiswa yang nantinya akan mengikuti program PPL tidak mengganggu sistem yang sudah berjalan di sekolah dimana mereka akan ditempatkan, hal ini penting guna menjaga nama baik almamater serta jalinan silaturrahmi antara sekolah dengan kampus. 
2.      Pembentukan panitia peserta PPL
      Dalam hal pembentukan peserta PPL dilakukan oleh dosen pelaksanan PPL, namun pemilihan ketua dan sekertaris peserta praktik pengalaman lapangan (PPL) dilakukan oleh kelompok masing-masing dan dibantu dosen pembimbing lapangan.

            B.     Saat Pelaksanaan PPL
            Pada saat akan melaksanakan PPL ada beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu:
1.      Persiapan Penyusunan Silabus dan RPP
                 Program pelaksanaan PPL mulai dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober s/d 30 November 2011. Sebelum mahasiswa mengajar di kelas, dilakukan beberapa persiapan. Di antaranya persiapan penyusunan silabus dan RPP, dalam penyusunan Silabus dan RPP mahasiswa berkoordinasi dengan guru pamong. Selain itu fisik, mental dan pemahaman materi mahasiswa harus dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga nantinya mahasiswa dapat melaksanakan PPL secara lebih baik.
2.      Praktik Mengajar di kelas
                 Pelaksanaan praktek mengajar di kelas, disesuaikan dengan jadwal yang ada di sekolah. Tujuan belajar mengajar dan tugas administrasi secara terbimbing adalah agar peserta PPL dapat menerapkan kemampuan mengajar secara maksimal. Hal-hal yang dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh di kelas dan harus dengan bimbingan guru pamong yang meliputi :
a)      Kemampuan menetapkan bahasa dan tujuan pembelajaran
b)      Kemampuan mengorganisasikan materi, media, dan sumber belajar.
c)      Merancang strategi pembelajaran.
d)     Merancang prosedur dan alat evaluasi.
        Memilih prosedur dan metode pendekatan pengajaran dimaksudkan agar calon guru yang akan tampil di depan kelas dapat menyampaikan materi secara terprogram dan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan. Adapun keterampilan dasar / pokok guru di dalam kelas meliputi :
a)      Membuka dan menutup pelajaran
b)      Memberi penguatan
c)      Variasi dalam belajar
d)     Kemampuan bertanya
e)      Kemampuan memimpin diskusi kecil
f)       Penguasaan kelas
g)      Evaluasi
        Ujian Praktek mengajar merupakan kegiatan akhir dari peserta PPL. Pada kegiatan ini mahasiswa diuji oleh guru pamong dan atau oleh dosen pembimbing yang penilaiannya meliputi cara membuka pelajaran dan sampai menutup pelajaran.
3.      Proses Bimbingan dengan Guru Pamong
        Sebelum mengajar di depan kelas, mahasiswa PPL khususnya harus mempersiapkan berbagai hal, di antaranya persiapan tertulis meliputi  Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Analisis materi pelajaran merupakan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dan mencakup pengembangan materi, media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan dijelaskan dan diajarkan. Dalam pengembangan materi mencakup analisis materi dan penentuan konsep-konsep esensial yang akan diajarkan. Selama tahap mengajar terbimbing, menyusun RPP di bawah pengawasan dan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Hal-hal yang memerlukan bimbingan antara lain, Penetapan bahan dan tujuan pembelajaran serta materi yang akan diajarkan. Pengorganisasian materi, media, dan sumber pengajaran, dan Rancangan prosedur pengajaran dan alat evaluasi. Di samping itu peserta PPL juga harus dituntut untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan PPL.

               C.    PASCA PELAKSANAAN PPL

1.      Refleksi Hasil Pembelajaran

Dalam pelaksanaan PPL yang dilaksanakan di SMP Ibnu Sina selama 40 hari, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan pada saat proses belajar mengajar, diantaranya adalah dalam hal persiapan sebelum pembelajaran berlangsung yaitu persiapan berupa pembuatan RPP dan Silabus.
RPP dibuat sebelum proses pembelajaran berlangsung dan dikomonikasikan dengan guru pamong sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, serta direvisi terlebih dahulu. Jika terjadi kesalahan dalam pembuatan RPP dan silabus selanjutnya guru pamong  memberikan bimbingan. Kemudian setelah mendapat persetujuan dengan guru pamong masing-masing barulah RPP dan Silabus dapat digunakan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
        Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu  dengan pengawasan guru pamong, sehingga dapat sesuai dengan target kurikulum yang direncanakan. Pembelajaran disampaikan pada siswadengan berbagai metode dan alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya serta disesuaikan dengan mata pelajaran saat itu, diantara metode-metode yang dipakai adalah:
a.       Ceramah
Metode ini dipakai pada semua mata pelajaran sebagai awal perttemuan dan juga untuk menjabarkan mata pelajaran secara luas dan gamblang kepada semua siswa.
b.      Peraga
Peraga ini dipakai dengan menyesuaikan tema yang disampaikan pada saat itu. Peraga yang dipakai adalah menyusun potongan puzzle gambar setiap siswa Yang berisi perilaku yang diajarkan dalam islam dan yang tidak diajarkan dalam islam.kemudian dikelompokkan sesuai dengan golongannya, ada juga yang menggunakan peraga teka teki silang yang berkaitan dengan mata pelajaran saat itu, dan peraga-peraga yang lain.

c.       Tanya Jawab
Metode Tanya jawab ini biasa dipakai pada semua mata pelajaran, dalam metode ini pertanyaan tidak hanya berasal dari siswa, tetapi jg bisa juga dari guru. Dengan metode ini guru bisa mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dalam proses balajar mengajar.
d.      Penugasan
Dalam metode penugasan ini siswa diberi tugas untuk menulis pelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya, disamping itu siswa juga diberi tugas membaca pelajaran yg sudah diartikan satu persatu didepan. Kadang kala siswa juga diberi tugas untuk membuat ringkasan pembahasan.
Dengan beberapa metode yang dipakai, Alhamdulillah saaat pembelajaran berlangsung siswa dapat lebih mudah dalam menerima dan memahami materi yang telah disampaikan oleh guru didalam kelas. Walaupun demikian kami merasa masih banyak  kekurangan disana sini dalam proses belajar mengajar yang kami laksanakan.
2.      Evaluasi
Dalam pembahasan evaluasi ini akan kami jabarkan hal-hal yang menjadi   pendukung dan penghambat selama PPL berlangsung, diantaranya adalah:
a.    Faktor pendukung
·         Siswa diasramakan, seluruh siswa SMP Ibnu Sina wajib berada diasrama          sehingga mempermudah pendididk dalam memebentuk karakter siswa           sehingga sikap dan prilakunya lebih terkendali.
·         Keberadaan asrama dan sekolah sangat berdekatan yakni masih dalam satu       lokasi pesantren, sehingga kehadiran siswa dapat lebih terkontrol.
b.   Faktor Penghambat
·         Walaupun siswa diasramakan terkadang control dari guru masih kurang            maksimal.
·         Kurang disiplinnya guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
·         Siswa kurang memperhatikan terhadap tugas yang telah diberikan, dengan       alasan kurang adanya fasilitas penyediaan buku  disekolah.
3.      Solusi
                        Solusi yang dapat kami berikan dalam  laporan ppl ini adalah:
a.       Hendaknya dibuat aturan atau tata tertib dipesantren dan disekolah.
b.      Pemberian sanksi bagi yg melanggar
c.       Pengadaan perpustakaan sekolah guna untuk menunjang program belajar    disekolah.






A.    Kesimpulan
Setelah mahasiswa melakukan Praktek Pegalaman Lapangan di SMP Ibnu Sina maka dari banyak penjelasan yang telah dipaparkan dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :
1.   Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Mahasiswa.
2.   Melalui program pengalaman lapangan (PPL) ini, mahasiswa PPL sebagai calon pendidik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan yang akan membentuk pola tingkah laku yang profesional sesuai dengan profesinya.
3.   Kegiatan program pengalaman lapangan (PPL) dapat dipakai sebagai standar untuk mengukur kemampuan dan keterampilan seorang guru dalam proses belajar mengajar.
4.   Melalui program pengalaman lapangan (PPL) ini. Mahasiswa PPL dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperolehnya dibangku kuliah. Misalnya mata kuliah Micro Teaching dan juga cara penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5.   Dengan program pengalaman lapangan (PPL) ini mahasiswa PPL dapat mengetahui apa yang harus dipersiapkan tentunya disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar agar tujuan pencapaian hasil belajar dapat tercapai.
6.   Mahasiswa dapat mengetahui dan merasakan secara langsung bagaimana cara menghadapi peserta didik dengan latar yang berbeda.
7.   Mahasiswa Calon guru mendapatkan pengalaman yang akan digunakannya ketika ia mengajar nantinya mulai dari penentuan metode sampai kepada dimana pelajaran yang disampaikan dapat menarik dan menyenangkan bagi siswa.
B.     Saran
Dari hasil pelaksanaan PPL yang telah dilakukan, disadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik dalam proses pelaksanaan maupun dalam hal lain. Oleh karena itu, beberapa saran dibawah ini, diungkapkan guna membantu dan sebagai acuan baik bagi sekolah maupun bagi pihak akademik pada khususnya untuk pelaksanaan PPL mendatang.
1.      Dalam pelaksanaan atau proses kegiatan praktek mengajar, terutama pada saat pengambilan nilai, agar supervisor lebih berperan guna membantu keefektifan kegiatan praktek yang dilakukan peserta.
2.      Pada saat penentuan jadwal pelaksanaan PPL, sebaiknya pihak akademik menjadwalkan tidak pada saat sekolah akan melaksanakan ujian, sehingga pada saat PPL, batas waktu yang diberikan benar-benar dapat digunakan secara maksimal.
3.      Waktu pelaksanaan PPL yang hanya sebulan, masih sangat singkat. Jika perlu waktu PPL lebih lama agar ilmu atau pengalaman yang diperoleh lebih banyak sehingga kegiatan PPL benar-benar efektif dan efisien.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Laporan PPL"

Post a Comment