A. SEJARAH
SINGKAT SOSIOLOGI PENDIDIKAN
[1]Sosiologi
pendidikan merupakan sebuah disiplin ilmu yang relative baru berkembang di awal
abad ke 20 dan mengalami hambatan dalam perkembangannya. Karena dapat di
anggap mempelajari atau merupakan salah satu sub dalam pembahasan sosiologi.
Sebelum berakhirnya perang dunia ke 2, sempat hilang dalam peredaran dan tidak
di anggap sebagai suatu yang penting untuk di ajarkan ke sebuah lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) di Amerika Serikat. Asumsi ini berkembang
di sebabkan lagi-lagi karena di anggap dapat di pelajari dalam sosiologi.
B. ARTI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Pada
awal abad 20 sosiologi mempunyai peranan penting dalam pemikiran pendidikan,sehingga
lahirlah sosiologi pendidikan. Sebagaimana akhir abad 19 psikologi mempunyai
pengaruh besar dalam dunia pendidikan,sehingga lahirlah suatu disiplin baru
yang di sebut psikologi pendidikan. Sosiologi pendidikan dan dan psikologi
pendidikan mempunyai peranan yang komplementer bagi pemikiran pendidikan.
Apabila sosiologi pendidikan memandang segala pendidikan dari sudut
priperkembangan pribadi. Tugas pendidik menurut sosiologi ialah memelihara
kehidupan dan mendodrong kemajuan masyarakat. Pada umumnya kaum pendidik dewsa
ini memandang tujuan akhir pendidikan lebih bersifat sosiolotis daripada
individualisme[2]. Apakah
sosiologi pendidikan itu?
Sisiologi pendidikan menurut H.P
Fairchild adalah sosiologi yang di terapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang fundamental. Ilmu pengetahuan memiliki lapangan penyelidikan,sudut
pandang,metode,dan susunan pengetahuan . objek penelitinnya adalah tingkah laku
manusia dalam kelompok. Memandang hakekat sosial kebudayaan, dan perkembangan
pribadi. Salah satunya yang mendapat peranan dari sosiologi pendidikan ialah
penelitian mengenai tata sosial. Sosiologi dapat di bedakan menjadi dua yaitu
1.
Sosiologi umum yaitu tugasnya
menyelidiki gejala sosio naturalsecara umum.
2.
Sosiologi khusus yaitu pengkhususan dari
sosiologi umum tugasnya menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio cultural secara
umum. Misalnya sosiologi masyarakat desa,masyarakat kota,agama,hokum pendidikan
dan sebagainya.
Jadi sosiologi pendidikan merupakan
salah saatu sosiologi khusus
yang tugasnya menyelidiki struktur
dan dinamika proses pendidikan. Sedanagkan yang di maksud dengan dinamika
adalah proses sosial dan kultular,proses perkembangan kepribadian dan hubungan
semuanya itu dengan tata sosial masyarakat.
[3]Ditinjau dari
segi etimologinya istilah sosiologi pendidikan terdiri dari dua perkataan.
Yaitu sosio dan pendidikan. Maka sepintas saja telah jelas bahwa di dalam
sosiologi pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya ialah aspek-aspek
sosiologi di dalam pendidikan. Karena situasi pendidikan adalah situasi
hubungan dan oergaulan sosial yaitu hubungan dan pergaulan sosial antara
pendidikan dengan anak didik,pendidik dengan pendidikan.
Menurut DR.
Elwood sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
proses belajar dan mempelajari antara orang satu dengan yang lain. Hubungan antara sosiologi pendidikan dan
psikologi pendidikan ialah bahwa keduanya mempunyai masalah sentral yang
sama,ialah masalah-masalah pertumbuhan dan perkembangan kepribadian. Dari kedua
kenyataan ini teranglah bahwa yang menjadi masalah sentralnya ialah soal
prinsip belajar dengan memprihatikan semua factor yang mempengaruhinya,semua
kondisi yang mempengaruhi baik factor-faktor dan kondisi intrn maupun ekstrn
yang member sumbangan terhadap lebih baiknya pengertian daripada belajar dan
mengajar.
[4]Latar belakang
timbulnya sosiologi pendidikan adalah kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat
mengalami perubahan sosial yang sangat cepat,maju dan memperlihatkan gejala
disentegratif. Perubahan sosial yang begitu cepat itu dapat meliputi berbagai
bidang yaitu industry,agama,perekonomian,pemerintahan,keluarga,dan pendidikan.
Jadi sosiologi
pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut F.G
Robibins,sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki
struktur dan dinamika proses pendidikan,system kebudayaan,system kepribadian
dan hubungan kesemuanya itu dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan yang di maksud dengan dinamika
ialah proses sosial dan cultural,proses perkembangan kepribadian dan hubungan
semuanya itu dengan proses pendidikan.
C. KONSEP
DAN POSISI SOSIOLOGI PENDIDIKAN
[5]Menurut perkembangan sejarah,manusia
itu tidak pernah berhenti dar kesibukannya. Baik kesibukan dalam menghadapi
dunia luar atau lingkungan sekitar maupun diri manusia itu sendiri. Kesibukan
atau pekerjaan dan sebagainya mempunyai hubungan timbale balik satu sama
lain,misalnya di perusahaan,buruh rajin, dan sibuk bekerja agar produksi
perusahaan dapat berlipat ganda,dapat diperdagangkan kepada langganan-langganan
dan masyarakat. Manusia di dalam tingkah lakunya di dalam menghadapi lingkungan
sekitarnya menimbulkan usaha-usaha untuk mengetahui dan akhirnya
memenipulasikan lingkungan manusia sekitar untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena
itu,sosiologi pendidikan itu belum berkembang secara luas. Hanya saja perlu di
perhatikan bahwa pembahasan-pembahasannya adalah berpangkal pada inspirasi dan
aspirasi Indonesia sentries,titik tolaknya adalah diabdikan kepada pembangunan
Indonesia modern.
D. DEFINISI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
[6]Di tinjau dari
sisi etimologinya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu
sosiologi dan pendidikan. Maka sepintas saja telah jelas bahwa di dalam
sosiologi pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-aspek
sosiologi di dalam pendidikan. Mengapa di dalam pendidikan terdapat aspek-aspek
sosiologis,oleh karena situasi pendidikan adalah situasi hubungan dan pergaulan
sosial,yaitu hubungan dan pergaulan sosial antara pendidikan dengan anak
didik,pendidik dengan pendidik,anak-anak dengan anak-anak. Hubungan dan
pergaulan sosial ini secara totalitas,merupakan suatu unit keluarga. Maka
jelaslah di dalam sisiologi pendidikan itu akan berlaku dan bekerjasama antara
prinsip-prinsip paedagosis dan ilmu-ilmu bantuan.
George
Payne yang bolehlah di sebut bapak daripada sosiologi. Payne memberikan
konsepsi atau pengertian bahwa di dalam lembaga-lembaga atau kelompok-kelompok
sosial,dimana dan dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan
mengorganisir pengalaman-pengalaman. Inilah yang merupakan aspek-aspek atau
prinsip-prinsip sosiologisnya.
Charles
A. Ellwod memberikan pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmupenhetahuan
yang mempelajari antara orang yang satu dengan yang lain . sedangkan menurut E.
B. Reuter sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi
dari lembaga-lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari
tiap-tiap individu.
E. LATAR
BELAKANG TIMBULNYA SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Kenyataan menimbulkan bahwa
masyarakat mengalami perubahan sosial yang sangat cepat,maju yang
memperlihatkan gejala yang signifikan. Perubahan sosial yang cepat itu
meliputi berbagi kehidupan dan merupakan masalah bagi semua institusi sosial.
Seperti
industry,agama,perekonomian,pemerintahan,dan pendidikan. Masalah sosial dalam
masyarakat itu juga di rasakan oleh dunia pendidikan.
Masalah pendidikan dalam
keluarga,pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam masyarakat merupakan
refleksi msalah-masalah sosial dalam masyarakat. Gejala-gejala seperti
penderitaan rakyat dan sebagainya merupakan gejala umum yang merupakan
permasalaham masyarakat. Apabila masyarkat berubah cepat,maka menimbulkan
alternative tumbuh banyak hal,dapat menimbulkan kebudayaan menimbulkan menjadi
kehilangan pola kesatuannya. Hilangnya nilai-nilai ini merupakan desintegrasi
sosial,sumber daripadanya ialah merupakan perubahan sosial yang cepat,terutama
dalam bentuk urbansi.
F.
TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
[7]Jika di lihat dalam peradaban
yunani,pada masa plato (427-327 BC) pendidikan lebih
mengutamakan penciptaan manusia sebagai pemikir kemudian sebagai kstria dan
penguasa. Pada zaman
romawi,seperti masa kehidupan Cicero,(106-43 BC) pendidikan mengutamakan
penciptaan manusia yang humanistis. Pada abad pertengahan, pendidikan
menguatamakan sebagai pengabdi khalik. Naik versi islam maupun versi kristiani.
Ketika memasuki abad modern, pendidikan berorientasi kepada terminology
paedagogig. Yaitu upaya untuk mendewasakan anak sebagai proses dan hasil
pendidikan ,dan itu terbatas hanya mencapai usia lebih kurang 20 tahun. Ketika
konsep education menjadi terminology modern dalam kehidupan manusia,maka pada saat
itu terjadi revolusi pemikiran dalam pendidikan,bahwa jika berbicara tentang
aspek-aspek dan dimensi-dimensi yang berkaitan dengan secara langsung maupun
tidak langsung.
[8]Konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan di atas
menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses
sehingga dapat di jadikan instrument oleh individu untuk dapat beinteraksi
secara tepat di komunitas dan masyarakat. Pada sisi yang lain,sosiologi
pendidikan akan memberikan penjelasan yang relavan dalam kondisi kekinian
masyarakat,sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat
menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang
muncul dalam masyarakatnya.
G. SOSIOLOGI PENDIDIKAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
TENAGA KEPENDIDIKAN ISLAM.
Fakultas tarbiyah sebagai LPTKI
berperan dalam merealisir fungsi pendidikan islam. Oleh Feisal (1995:95-96)
fungsi pendidikan islam setidak tidaknya adalah individualism dan pengajaran
islam demi terbentuknya derajat manusia mutaqin dalam bersikap,berfikir,dan
berperilaku. Sosialisasi
nilai-nilai dan ajaran islam dan demi terbentuknya umat islam.
Menurut
buku panduan akademik IAIN Sumatra Utara Tahun Akademik 2002/2003 tujuan
fakultas tarbiyah adalah membentuk sarana muslim yang berakhlak mulia,menguasai
pengetahuan agama islam serta cabang-cabang pengetahuan dalam bidanag
pendidikan islam dan keguruan. Sementara itu fakultas tarbiyah mempunyai fungsi
sebagai pelaksana dan pengembang pendidikan dan pengajarean dalam bidang
ketarbiyahan,pembinaan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang pendidikan agama
dan bhasa arab,serta pendidikan islam.
H. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Masalah-masalah yang diselidiki sosiologi pendidikan
antara lain meliputi pokok-pokok berikut ini.
1. Hubungan sistem pendidikan dengan
aspek-aspek lain dalam masyarakat
2. Hubungan pendidikan dengan sistem
sosial atau struktur sosial,
3. Hubungan antara sistem pendidikan
dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan,
4. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan,
5. Fungsi sistem pendidikan dalam
proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan status quo, dan
6. Fungsi sistem pendidikan formal
bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.
7. Hubungan antar manusia di dalam
sekolah
8. Lingkup ini lebih condong
menganalisis struktur sosial di dalam sekolah yang memiliki karakter berbeda
dengan relasi sosial di dalam masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu:
9. Hakikat kebudayaan sekolah sejauh
ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah, dan
10.Pola interaksi sosial dan struktur
masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan,
stratifikasi sosial dan pola kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam
clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
I.
WILAYAH
KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Sosiologi pendidikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi diantara
individu-individu dan kelompok-kelompok agar dapat mengorganisir pengalaman-pengalaman.
Jadi sosiologi pendidikan tidak hanya terbatas pada studi
di sekolah saja. Tetapi lebih luas lagi ialah mencakup institusi-institusi
sosial dengan batasan sepanjang pengaruh daripada totalitas terhadap
perkembangan kepribadian anak (Akhmadi,1991 : 11) .
Wilayah
kajian sosiologi pendidikan yang cukup luas dengan segala aspek kehidupan
masyarakat dengan segala atributnya menjadikan sosiologi pendidikan merupakan
disiplinilmu yang penting. Apa yang di kemukakan di atas merupakan suatu kajian
yang memungkinkan masalah-masalah sosial di masyarakat. Lingkungan
dan factor strategic diatas tentu saja tidak semuanya relavan dengan bahasan
atau konten sosiologi pendidikan. Artinya
masih bisa dipilah dan dipilih sesuai
dengan tuuan pembelajarannya. Dalam
memilah dan memilih pokok bahasan tersebut di butuhkan kearifan dan kecerdasan
dosen sehigga pokok bahasan relavan dengan dan tujuan pembelajaran sosiologi
pendidikan.
J. SOSIOLOGI
PENDIDIKAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
[9]Hakikat
pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat yaitu pendekatan
epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Kedua pendekatan tersebut
tentunya dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda mengenai apakah hakikat
pendidikan itu.
Di dalam
pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu
pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai
ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan
membangun ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang
pendidikan dilihat sebagai sesuatu proses yang interen dalam konsep manusia.
Artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.
:
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu, Sosiologi
pendidikan, Rineka Cipta, 2001.
Vembrianto,Pendidikan Sosial,JILID 1 yayasan
pendidikan “permit”, Yogyakarta. 1975.
Ahmadi,Abu, (1991),Sosiologi
Pendidikan,Jakarta, Rineka Cipta.
Faisal Sanafiah,Sosiologi
Pendidikan ,Surabaya, Usaha Nasional.
Tilaar,Pendidikan Kebudayaan Dan Masyarakat, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sanapiah
Faisal, Sosiologi Pendidikan, Usaha Nasional Surabaya, 1985.
Nasution S,Sosiologi
Pendidikan,Jakarta, Bumi Aksara. Hlm 87.
[1] Muhyi Batu Bara, Sosiologi
Pendidikan, (jakarta: Ciputat,2001),
Hlm 2.
[2] Abu Ahmadi,Sosiologi pendidikan,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2001), Hlm. 2
[3] Ibid, hlm. 56.
[4] Vembrianto,Pendidikan
Sosial,JILID 1 yayasan pendidikan permit,(Yogyakarta, Bumi Aksara), 1975.
Hlm 89
[5] Ahmadi Abu,Sosiologi Pendidikan,(Jakarta:
Rineka Cipta), Hlm. 78
[6] Ibid,
hlm.45
[7] Abu Ahmadi ,Sosiologi Pendidikan,(Jakarta:
Rineka Cipta, 1991), Hlm. 8
[8] Faisal Sanafiah,Sosiologi
Pendidikan ,(Surabaya: Usaha Nasional. Hlm 22
0 Response to "Resum Sosiologi Pendidikan"
Post a Comment