A. Pengertian
dan Tugas Pemimpin
Pemimpin
merupakan salah atu intisari manajemen, sumber daya pokok, dan titik sentral
dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Kreativitas dan
dinamika seorang pemimpin dalam menjalankan wewenang kepemimpinannya akan
sangat menentukan apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.
Jika seorang peminpin kurang kreatif
dan tidak dinamis maka perusahaan yang dipimpinnya pun akan melempem.
Efektivitas para bawahan sebagian besar ditentukan oleh efektivitas
kepemimpinan seorang pemimpin.
Peminpin harus mengutamakan tugas,
tanggung jawab, dan membina hubungan yang harmonis, baik dengan atasannya
maupun dengan para bawahannya baik dengan kimunikasi formal maupun non formal.
Siapakah
yang disebut pemimpin itu?
Istilah pemimpin adalah terjemahan
dari leader, head, manager yang disebut manajer, kepala, ketua,
direktur, presiden dsb atau setiap orang yang memiliki bawahan. Berikut adalah
pengertian-pengertian pemimpin atau menejer:
Drs.
H. Malayu S.P. Hasibuan
Pemimpin
adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Manajer
adalah seseorang yang mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Jadi,
seorang pemimpin harus mempunyai bawahan, membagi pekerjaannya dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaan tersebut.
Robert
Tanembaun
Pemimpin
adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi,
mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua
bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Prof.
Maccoby
Seorang
pemimpin harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang
yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai
agama besar.
Lao
Tzu
Pemimpin
yang baik ialah seorang yang membantu mengambangkan orang lain, sehingga
akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
Davis
and Filley
Pemimpin
ialah seseorang yang menduduki suatu posisi manajamen atau seseorang yang
melakukan suatu pekerjaan pemimpin.
Menurut
Pancasila
Seorang
pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun dan
membimbing bawahannya. Berikut beberapa asas utama dari kepemimpinan pancasila,
yaitu:
Ing
ngarsa sung tuladha: seorang pemimpin harus mampu
dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi
orang-orang yang dipimpinnya.
Ing
madya mangun karsa: seorang pemimpin harus mampu
membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang
dipimpinnya.
Tut
wuri handayani: seorang pemimpin harus mampu
mendorang orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Manajer adalah sumber aktivitas dan
mereka harus merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan semua
kegiatan agar tujuan tercapai. Manajer harus memberikan arahan kepada
perusahaan yang dipimpinnya, memikirkan secara tuntas misi perusahaan itu,
menetapkan sasaran-sasaran, strategi, dan mengorganisasi sumber-sumber daya
untuk tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam anggaran dasar (AD) dan
anggaran rumah tangga (ART).
Leader adalah seorang pemimpin yang
mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan personality (wibawa), ia disegani oleh
para bawahan-bawahannya karena kecakapan dan kemampuannya serta didukung oleh
perilaku yang baik. Biasanya leader memimpin organisasi formal dan informal.
Head (kepala) adalah seorang
pemimpin, yang dalam kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan formalnya”
saja. Head hanya memimpin organisasi formal saja. Pemimpin dibedakan atas
“pemimpin tunggal dan pemimpin kolektif”.
Pemimpin tunggal, jika hanya seorang
pemimpin saja yang mempunyai authority untuk mengambil keputusan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam organisasi.
Pemimpin kolektif, jika pemimpin itu
terdiri dari bebrapa orang yang mempunyai authority yang sama besarnya
untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam organisasi.
B. Beberapa
Pendekatan Tentang Manajer
1. Pendekatan
Tingkatan dan Tugas-Tugas Manajer
Tingkat-tingkat manajer
yang terdapat dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas tiga kelompok:
a. Top
manager (manajer puncak) adalah pimpinan
tertinggi dari suatu perusahaan, termasuk direktur utama dan dewan komisaris.
Corak egiatan ini adalah memimpin organisasi, menentukan tujuan dan
kebijaksannan pokok.
b. Middle
manager (manajer menengah) adalah pimpinan
menengah dari suatu perusahaan, termasuk kepala divisi, kepala unit, kepala
bagian dan pimpinan cabang. Corak
kegiatan ini adalah memimpin lower
manajer, dan menguraikan kebijakan pokok yang dikeluarkan top manager.
c. Lower
manager (manajer terendah) adalah pimpinan terendah
yang secara langsung memimpin, mengarahkan, dan mengawasi para karyawan
pelaksana dalam mengerjakan tugas-tugasnya, agar tujuan-tujuan perusahaan
tercapai.
Tugas-tugas
manajer
Manajer bertanggung jawab dalam mengarahkan visi serta
sumber-sumber daya ke arah yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling efektif
dan efisien.
Dalam hal ini manajer harus bertanggung jawab atas
pekerjaan orang lain, bertanggung jawab atas hasil yang dicapai. Tegasnya
manajer bertanggung jawab atas perkembangan dan kesinambungan perusahaan yang
dipimpinnya itu.
Tugas-tugas manajer
sebagai berikut:
1) Managerial
cycle, yakni siklus “ penngambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2) Memotivasi,
artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannya untuk bekerja
giat dan membina bawahan dengan baik, sehingga tercipta suasana kerja yang baik
dan harmonis.
3) Berusaha
memenuhi kebutuhan para bawahannya, supaya loyalitas dan partisipasi terjaga.
4) Menciptakan
kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan.
5) Berusaha
agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan baik.
6) Harus
membina bawahannya, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
7) Membenahi
fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik
8) Mewakili
dan membina hubungan secara harmonis dengan pihak-pihak luar
9) Bertanggung
jawab atas keselamatan kerja bawahannya selama melakukan pekerjaan
10)
Mengadakan pembagian
pekerjaan dan mengkoordinasi tugas-tugas supaya terintegrasi kepada tujuan yang
diinginkan.
11)
Bersedia menjadi
penanggung jawab terakhir mengenai hasil yang dicapai dari proses manajemen
itu.
2. Pendekatan
Menurut Luas Pekerjaan Manajer
Masalah innternal dalam
perusahaan harus dibenahi dengan baik, supaya semua potensi perusahaan lebih
berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan
masalh eksternal perusahaan harus diperhitungkan.
Manajer adalah intisari
manajemen dan titik sentral dari semua aktivitas yang akan dikerjakan dalam
mencapai tujuan.
Luas pekerjaan manajer,
yaitu:
a. Mengambil
keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksannaan serta memerintah bawahan untuk
mengerjakan dan memberikan laporan-laporan dari hasil pelaksanaan.
b. Mengevaluasi
laporan-laporan yang diberikan bawahan.
c. Mempelajari
situasi dan kondisi eksternal perusahaan mengenai hal-ha yang mendukung dan
menghambat kemajuan perusahaan.
d. Mengarahkan
dan memotivasi bawahan agar produktivitas kerja tinnggi.
e. Menciptakan
kerja sama yang baik dan hubungan-hubungan yang harmonis antara semua karyawan.
f. Berusaha
meningkatkan kecakapan dan keterampilan bawahan
g. Berusaha
meningkatkan kesejahteraan bawahannya
h. Terbuka
memberi dan menerima informasi demi tujuan yang ingin dicapainya.
3. Pendekatan
Menurut Sifat Kerja Manajer
Kerja adalah sejumlah
aktivitas fisik dan fikiran yang dilakukan seseorang dalam mengerjakan suatu
pekerjaan. Manajer dalam suatu
perrusahaan dikelompokkan atas tiga tingkatan yaitu, top manager, middle
manager dan lower manager.
4. Pendekatan
Menurut Sifat-sifat Seorang Manager
Sifat-sifat manajer/
pemimpin akan berhasil dalam tugasnya ditentukan dengan dua cara, yaitu:
a. Cara
Deduktif
Sifat-sifat dan
ciri-ciri manajer ditentukan berdasarkan hasil analisis jabatan (job analysis).
Dengan analisis jabatan akan diketahui tugas-tugas dan tanggung jawab dan
kualifiakasi-kualifikasi dari manajer yang akan menjabat jabatan tersebut.
b. Cara
Induktif
Cara deduktif ini akan
memungkinkan manajer berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Penentuan
sifat dan kualifikasi-kualifikasi manajer sangat membantu untuk memilih
manajer/ pemimpin yang baik.
Ø
Perbandingan sifat dan
kualifikasi-kualifikasi manajer
G.R Terry
|
HAROLD KOONTZ
& CYRIL O’DONEL
|
RALPH CURRIER
DAVIS
|
Energi
Stabilitas
emosi
Human
relationship
Personal
motivation
Communication
skills
Teaching
skills
Social skills
Technikal
competent
-
-
|
Intelligence
Leadership
ability
Communication
ability
Logical
approach to problem
Cultural
interest
Moral virtues
Good judgement
Initiative
-
-
|
Intelligence
Experience
Originality
Receptivines
Personality
Teaching
ability
Initiative
Human
understanding
Resposibility
Courage
|
CHESTER I.
BARNARD
|
NEURER
|
LITTEFIELD
& PETERSON
|
Superioritas
pribadi
Tekhnik kepemimpinana
Superioritas
pribadi
Dalam tekad/ keberanian dan keuletan
|
Personal
charecteristics
Education
training
Experience and
profesional interest
|
Technical
skills
Human skills
Conceptual
skills
|
HENRY FAYOL
|
PANCASILA
|
|
Physical
Mental
Moral
General
education
Special
knowledge
Experience
|
Ing ngarsa
sung tuladha
Ing madya
mangun karsa
Tut wuri
handayani
|
|
C. Pengambilan
keputusan
1. Pengertian
pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan (decision making) diproses
oleh pengambi keputusan
( decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).
Mengapa
pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen?
a. Keputusan
merupakan permulaan dari semua kegiatan manusia yang sadar dan terarah, baik
secara individual, kelompok maupun secara institusional.
b. Keputusan
ditujukan untuk masa yang akan datang, efek (hasil)-nya akan berlangsung atau
berguna pada hari-hari yang akan datang.
c. Keputusan
akan menciptakan masalah (aktivitas), tetapi keputusan juga akan menyelesaikan
masalah.
Setiap
pengambil keputusan (decision maker) harus bertanggung jawab terhadap resiko
keputusan yang diambilnya.
Berikut
pengertian pengambilan keputusan menurut beberapa ahli, yaitu:
G.R
Terry
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.
Harold
koontz dan cyril o’donnel
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif mengenai sesuatu
cara bertindak. Suatu perencanaan dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada
keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah
dibuat.
Theo
Haiman
Inti
dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara
bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat suatu keputusan sebagai suatu cara
bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti
penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
Drs.
H. Malayu S.P. Hasibuan
Pengambilan
keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah
alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan adatang.
Chester
I. Barnard
Keputusan adalah
perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran prosese
keputusan ini secara relatif dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku
organisasi lebih penting daripada kepentingan perorangan.
Macam-macam keputusan
Proses
pengambilan keputusan dikenal atas “keputusan Auto generated dan keputusan
induced”.
a. Keputusan
auto generated
Keputusan
semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, memprtimbangkan
data, informasi, fakta dan laporan keputusan.
b. Keputusan
induced
Keputusan induced
diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan
itu logis , ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil;
Cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat.
Siapakah pengambil keputusan
(dicision maker) itu?
Pengambilan keputusan adalah
manajer (pemimpin) baik secara “individual decision maupun group decision” yang
mempunyai kewenangan untuk memutuskannya.
Individual decision keputusan hanya
ditetapkan oleh seorang manajer sedang para bawahan hanya dapat berpartisipasi
memberikan saran-saran, pendapat-pendapat dan informasi saja, tetapi tidak
berhak untuk memutuskannay.
Kebaikannaya:
1. Keputusan
dapat diambil secara tepat
2. Penanggung
jawab keputusan itu jelas
3. Biaya
pengambilan keputusan itu relatif kecil
4. Kecakapan
seorang manajer dapat dimanfaatkan
Keburukannya:
1. Keputusan
itu kurang baik, sebab kemampuan decision maker terbatas
2. Prestise
manajer akan berkurang, jika keputusannya ternyata salah
3. Realisasi
keputusan mengalami kesulitan, sebab para bawahan kurang meresapinya
4. Pembinaan
bawahan kurang diperhatikan, karena tidak diikutkan dalam penetapan keputusan,
akibatnya kesinambungan pemimpin organisasi kurang terjamin
Group
decision, keputusan ini ditetapkan oleh para anggota grup, baik atas hasil
mufakat dan musyawarah maupun atas voting.
Kebaikannya:
1. Keputusan
relatif lebih baik, logis, ideal, sebab merupakan hasil pemikiran dari beberapa
orang
2. Kecenderungan
untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan
3. Kerja
sama relatif akan dapat ditingkatkan diantara sesama anggota grup
4. Resiko
dan dampak negatif dari keputusan semakin kecil
5. Pembinaan
para anggota grup akan lebih baik
Keburukannya:
1. Pengambilan
keputusan relatif lebih lama, bahkan bertele-tele
2. Biaya
pengambilan keputusan relatif lebih banyak
3. Penanggung
jawab keputusan kurang jelas
4. Minoritas
kadang-kadang terpaksa menyatujui keputusan karena kalah suara
2. Basis
pengambilan keputusan
Basis pengambilan
keputusan bisasanya didasarkan pada:
a. Keyakinan
Manajer dalam
pengambilan keputusan didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” inilah yang
terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor internal dan
eksternal serta dampak negatif dan positif dari keputisan tersebut.
b. Intuisi
c. Intuisi
didasarkan pada suara hati bersifat ilham dan perasaan-perasaannya seorang
manajer.
Pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan
mental, tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap realistis dan memutuskannya
menurut perasaan saja.
d. Fakta-fakta
Pengambilan keputusan
didasarkan atas hasil analisis data, informasi, dan fakta-fakta serta didukung
oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang tepat, dan daya fikir
untuk mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan.
Keputusan yang
ditetapkan berdasarkan fakta-fakta ini relatif baik, logis, rasional dan dapat
diprtanggung jawabkan serta dapat diterapkan pada situasi dan kondisi.
e. Pengalaman
Pengambilan ini
didasarkan kepada pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman
sangat berharga, memberikan petunjuk-petunjuk dan memberikan jawaban atas
pertanyaan “ apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi ini?
f. Kekuasaan
Dalam pengambilan
keputusan harus berpedoman atas kekuasaan yang dimilikinya, supaya keputusan
itu sah dan legal untuk dilakukan.
g. Teknik-teknik
pengambilan keputusan
Manajer
dalam pengambilan keputusan-keputusan yaitu sebagai berikut:
1).
Operation Research
Yaitu dengan menggunakan metode-metode
scientific (yang meliputi teknis-teknik matematik) dalam analisis dan pemecahan
suatu masalah tertentu: penerapan teknik ini adalah usaha inventarisasi
2).
Linera Programming
Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus
matematik yang disebut juga vektor analysis
3).
Gaming war games
Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan
untuk menentukan strategi
4).
Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat
diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai
sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
5).
Ranking and statistical weighting
Yaitu dengan cara:
(1).
Melokalisasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi keputusan akhir
(2).
Menimbang faktor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam
setiap alternatif.
John
robert beishline mengemukakan bahwa
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
Manajemen konvensional
(tradosional), masalah yang dihadapi manajer diselesaikan berdasarkan
tindakan-tindakan yang diambilnya pada masa lalu, selalu berdasarkan tradisi.
Pemecahan masalah ini kurang efektif dan efisien karena hanya bersifat
untung-untungan saja.
2.
Manajemen sistematis,
memecahkan masalah yang dihadapinya dengan berdasarkan pengalaman orang lain
yang menghadapi masalah yang kira-kira sama.
3.
Manajemen ilmiah, manajer
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya terlebih dulu mempelajarinya dengan
saksama, membuat suatu patokan untuk bekerja, mengumpulkan data, informasi dan
fakta.
Drs.
H. Malayu. S.P. Hasibuan
1.
Dicision marker
(manajer) harus mengetahui dengan jelas masalah yang akan diputuskan
2.
Mengumpulkan data,
informasi dan fakta yang ada relevasinya dengan masalah yang akan diputuskan
3.
Mengevaluasi dan
menganalisis data, informasi dan fakta yang telah dikumpulkan
4.
Menetapkan sejumlah
alternatif keputusan yang akan diambil
5.
Mengambangkan dan
mengimplementasikan pilihan yang ada
6.
Memilih keputusan yang
terbaik dari alternatif-alternatif itu
7.
Menetapkan suatu
keputusan, menjadi tindakan yang efektif dan efisien
8.
Keputusan harus
diinformasikan agar ditaati dan dilaksanakan
G.R. Terry
1. merumuskan problem yang bersangkutan
2. menganalisis problem tersebut
3. menetapkan sejumlah alternatif
4. mengevaluasi alternatif-alternatif
5. memilih alternatif yang akan menjadi
keputusan dan yang akan
Dilaksanakan
Aspek-aspek pengambilan keputusan,
yaitu:
1.
Pribadi dan kepribadian
si decision marker
2.
Sifat masalah yang
dihadapi
3.
Pandangan dan kecakapan
faktual decision msker terhadap masalah yang dihadapi
4.
Intuisi konstitusinal
(lembaga) bersangkutan
5.
Situasi umum yang
menjadi lingkungan sekitar
Faktor-faktor
penolong pengambilan pengambilan keputusan, yaitu:
1.
Harus diperhatikan
emosi dan aturan-aturan
2.
Setiap keputusan harus
mendorong tercapainya tujuan
3.
Suatu keputusan tidak
selalu memuaskan semua pihak
4.
Hanya ada satu pilihan
yang memuaskan atau terbaik
5.
Pengambilan keputusan
adalah mental action dan harus ditrasfer ke dalam physical action
6.
Pengambilan keputusan
yang efektuf memerlukan waktu, dana, data informasi dan fakta yang mencakup
7.
Membuat keputusan dalam
prakteknya, membutuhkan kecakapan, pengalaman dan imajinasi
8.
Pengambilan keputusan
merupakan awal dan mata rantai aktivitas
9.
Setiap keputusan harus
dilaksanakan
Data
dan pengambilan keputusan
Syarat-syarat
data itu adalah:
1.
Well identified,
artinya data itu berasal dari sumber resmi
2.
Up to date,
artinya data merupakan data terbaru
3.
Relevant,
artinya data itu harus berhubungan langsung dengan masalah yang bersangkutan
4.
Realible,
artinya data itu benar-benar dapat dipercaya
5.
Complete,
artinya lenngkap tidak sebagian-bagian
Data
adalah hal-hal atau kejadian yang ada
pada masa lalu. Data dibedakan menjadi data primer dan sekunder.
0 Response to "Pemimpin dan Pengambilan Keputusan"
Post a Comment