A. LATAR
BELAKANG
Hari kiamat merupakan hari berakhirnya kehidupan
dunia ini, hari kiamat tidak ada manusia yang bisa mengetahuinya kecuali oleh
maha pencipta. Setelah hari kiamat berakhir maka ada namanya alam kubur yaitu
tempat dimana manusia akan kembali seperti kejadian semual yaitu tanah. Dialam
kubur inilah manusia akan ditanyai oleh dua orang malaikat yaitu malaikat
mungkar dan nakir.
Setelah alam kubur maka adanya yaumul Ba’ats atau
hari kebangkitan. Hari kebangkitan merupakan hari dibangkitkannya manusia dari
alam kubur. Pada hari ini manusia tidak bisa berdaya apa-apa dan semua
perbuatan yang dilakukan selama hidup didunia akan dipertanggungjawabkan pada
hari kebangkitan. Jadi pada hari ini manusia akan ditentukan amal perbuatannya.
Jika selama hidupnya selalu melakukan perbuatan yang baik maka akan mendapatkan
kebahagiaan yang hakiki, dan apabila selam hidup selalu melakukan perbuatan
yang maksiat maka akan mendapatkan ganjaran yang setimpal yaitu mendapatkan
kesengsaraan.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian
hari kebangkitan
hari kebangkitan adalah hari dibangkitnya
seluruh umat manusia untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama
hidup di dunia.
2.
Kelompok-kelompok
umat islam pada hari kebangkitan
Pada masa ini (Hari Kebangkitan)
umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan hadits shahih . Muhammad
bersabda, “Wahai Muadz, sesungguhnya engkau bertanyakan sesuatu yang sangat
besar. Ada 12 kelompok umatku akan dihalau ke Padang Mahsyar. Mereka semuanya
itu Allah Maha Kuasa tukarkan, tidak seperti mereka hidup ketika didunia.”
Golongan itu adalah seperti berikut:
a. Kelompok Pertama
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.
b. Kelompok Kedua
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam shalat.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam shalat.
c. Kelompok Ketiga
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.
d. Kelompok Keempat
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta didalam jual beli.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta didalam jual beli.
e. Kelompok Kelima
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.
f. Kelompok Keenam
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu.
g. Kelompok Ketujuh
Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.
Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.
h. Kelompok Kedelapan
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.
i. Kelompok Kesembilan
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim.
j.
Kelompok Kesepuluh
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.
k. Kelompok Kesebelas
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
l. Kelompok Kedua belas
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara shalat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara shalat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.
Pada
hari kebangkitan ini manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:
Kelompok yang berkendaraan,
* Kelompok yang berjalan kaki,
* Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.
* Kelompok yang berjalan kaki,
* Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.
Ada salah seorang sahabat yang
menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan wajahnya,
kemudian Muhammad menjawab “Allah yg menjadikan mereka berjalan dengan kaki,
pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah.– Sesungguhnya
di antara ajaran Rasullulloh Shallallaahu
‘Alaihi Wasallam yang ditentang oleh mayoritas masyarakat Jahiliyah
adalah tentang kebangkitan dari kubur. Mereka menganggap mustahil manusia hidup
kembali setelah tubuhnya hancur dan melebur dengan tanah.
Al-Qur’an telah meyakinkan adanya
ba’ts (kebangkitan) beserta sanggahan atas orang-orang yang mengingkarinya
dengan metode yang hebat dan jitu, sehingga memaksa akal sehat untuk menerimanya dan tunduk kepadanya. Kebanyakan
metode itu bisa disaksikan, diindera serta difahami oleh akal secara
nyata.
3. Metode-metode
pembuktian adanya hari kebangkitan dalam al-Qur’an adalah :
a.
Ber-istidlal
(pembuktian) dengan penciptaan langit dan bumi dan benda-benda yang agung yang
menjadi saksi atas kesempurnaan ciptaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala serta bukti atas
kekuasaan Alloh Subhanahu wa
Ta’ala yang absolut; suatu perkara yang mengharuskan ke-Mahakuasaan
Alloh Subhanahu wa Ta’ala atas
perkara yang lebih kecil dari itu. Alloh Subhanahu
wa Ta’ala menjelaskan didalam al-Qur’an :
artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan
bahwasanya Alloh yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula)
menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu
bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zhalim itu tidak
menghendaki kecuali kekafiran.” (QS: Al-Isra’: 99).
Dan masih banyak lagi
ayat-ayat yang menjelaskan tentang hal ini, semuanya menjelaskan bahwa
menciptakan manusia serta membangkitkan sesudah mati adalah lebih mudah dan
lebih ringan daripada menciptakan makhluk-makhluk raksasa ini. Padahal semuanya
itu kecil bagi Alloh Subhanahu
wa Ta’ala.
b. Ber-istidlal akan adanya ba’ts dengan
penciptaan manusia pertama kali, oleh karena siapa yang dapat menciptakan
manusia pasti mampu mengembalikannya untuk kedua kalinya. Kepas-tian seperti
ini banyak terdapat di dalam Al-Qur’an, seperti firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang
artinya:
“Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan ten-tang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) sampailah kamu kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak menge-tahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah
diketahuinya.” (QS: Al-Hajj: 5).
Pada ayat-ayat yang dikemukakan di atas juga pada ayat-ayat lain
yang serupa terdapat teguran yang menggugah orang-orang yang ingkar agar mau
melihat dan merenungi dirinya sendiri; dari mana pertama kali ia diciptakan,
juga agar merenungi masa-masa yang telah ia lewati setiap tahapan yang selalu
berbeda dengan yang sebelumnya. Maka, yang mampu mengadakan manusia –dari tidak
ada– niscaya Dia tidak akan kesulitan mengembalikannya sekali lagi, sebaliknya
hal itu lebih mudah dari menciptakannya pertama kali. Perbedaan ini kalau
diukur dengan akal dan kebiasaan manusia. Sedangkan menurut Alloh Subhanahu wa Ta’ala, maka
tidak ada sesuatu yang lebih mudah dari yang lain, semuanya mudah bagiNya.
Dalam ayat-ayat terdahulu
dan yang sejenisnya Alloh Subhanahu
wa Ta’ala menjelaskan bahwasanya menghidupkan sesudah mati adalah
sangat mungkin bagi Tuhan Yang Maha Mengatur semua urusan. Bukti kongkritnya
selalu dapat Anda amati, yaitu dengan melihat tanah yang kering, gersang dan
gundul tak berkehidupan, maka Alloh Subhanahu
wa Ta’ala mendatangkan air hujan, sesudah itu ia menjadi hijau dan
subur, pepohonan, bunga-bunga serta buah-buahan bertebaran di mana-mana. Maka
Yang Mahakuasa menghidupkan ini akan berkuasa pula menghidupkan kembali
jasad-jasad yang telah musnah tak berbekas dan Dia Maha Mengetahui segala
ciptaanNya.
c. Metode ini adalah apa yang dikabarkan
dalam Al-Qur’an bahwa Alloh Subhanahu
wa Ta’ala telah menghidupkan sebagian orang yang sudah mati di
dunia. Di antaranya, Alloh Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
“Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu
(jumlahnya) karena takut mati; maka Alloh berfirman kepada mereka. ‘Matilah
kamu’, kemudian Alloh menghidupkan mereka. Sesungguhnya Alloh mempu-nyai
karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”(QS: Al-Baqarah: 243).
Metode ini juga yang
terjadi melalui Nabi Isa sebagai mukjizat baginya, yaitu menghidupkan orang
mati dengan seizin Alloh Subhanahu
wa Ta’ala. Tidak diragukan lagi bahwa dalil-dalil tersebut di atas
dengan pasti telah membuktikan akan adanya hari Kebangkitan, karena Yang dapat
menghi-dupkan kembali suatu jiwa sesudah matinya pasti Dia mampu menghidpkan
semua jiwa. Sebagaimana ditegaskan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala,
yang artinya: “Tidaklah Alloh menciptakan dan membangkitkan kamu dari
dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan)
satu jiwa saja. Sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS: Luqman: 28).
Karena itu tidak ada
alasan bagi manusia untuk mengelak dari mempercayai hari Kebangkitan. Maka,
kewajiban kita adalah mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk kehidupan di
sana
4. Hikmah
hari kebangkitan
Hikmah hari kebangkitan
adalah :
a. Dengan adanya hari kebangkitan manusia
akan berhati-hati dalam hidup ini karena segala amal perbuatan akan
dipertanggungjawabkan
b. Dengan adanya hari kebangkitan manusia
akan selalu melaksanakan perbuatan yang baik
c.
Dengan
adanya hari kebangkitan mendorong seseorang untuk beramal
d. Dengan adanya hari kebangkitan akan
mendorong manusia untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala
larangnya
C. KESIMPULAN
Dari penjelasan tentang hari kebangkitan dalam
perspektif al-Qur’an dan al-Hadits maka dapat disimpulkan bahwa hari
kebangkitan merupakan hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk mempertanggungjawabkan
semua perbuatan yang dilakukan selama hidup manusia.
Pada hari kebangkitan ini, bermacam-macam manusia
dibangkitkan rupa dialam kubur, ada yang dibangkitkan seperti keledai ada pula
manusia yang dibangkitkan seperti babi hutan, semua itu sesuai dengan amal
perbuatannya selama hidup didunia. jadi manusia harus berhati-hati dalam hidup
ini supaya dia akan mendapatkan kebahagiaan yang kekal, dan ada juga manusia
yang selama hidupnya selalu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT
sehingga pada hari perhitungan amal akan mengalami penyesalan yang mendalam
sehingga dia terjatuh dalam kesengsaraan.
0 Response to "Hari Kebangkitan"
Post a Comment