Manajemen Perpustakaan



BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.
Memang pengertian perpustakaan terkadang rancu dengan dengan istilah – istilah pustaka, pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan. Secara harfiah, perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku – buku atau bahan pustaka. Untuk itu, pada pembahasan kali ini akan dikupas secara mendalam tentang pengantar umum perpustakaan yang meliputi : pengertian perpustakaan, maksud dan tujuan pendirian perpustakaan, jenis – jenis perpustakaan, peranan, tugas, dan funsi perpustakaan, aktifitas pokok perpustakaan, dan perpustakaan sebagai disiplin ilmu.
Sejalan dengan perkembangan zaman, pengertian perpustakaan baeubah secara berangsur-angsur. Pada mulanya setiap ada kumpulan buku-buku koleksi yang dikelola secara rapi dan teratur disebut perpustakaan, tetapi karena adanya perkembangan teknologi modern dalam usaha pelestarian dan pengembangan informasi, maka koleksi perpustakaan tidak hanya terbatas buku-buku saja tetapi juga beraneka ragam jenisnya.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian fungsi manajemen  perpustakaan?
2.      Apa sajakah langkah penyusunan dan perencanaan  perpustakaan?
3.       Bagaimanakah perpustakaan sebagai orgnisasi?
4.      Bagaimanakah  elemen manusia dalam organisasi?
C.   Tujuan Masalah
1.      Mengetahui pengertian perpustakaan.
2.      Mengetahui tujuan pendirian perpustakaan.
3.      Mengetahui jenis-jenis perpustakaan.
4.        Mengetahui fungsi dan peran perpustakaan.



BAB II
PEMBAHASAN

          A.    Fungsi Manajemen Perpustakaan

                 Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :
1.      Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
2.      Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
3.      Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
4.      Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
5.      Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.[1]

Hal-hal yang Menghambat Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perjalanan perpustakaan sekolah tidaklah semulus yang diharapkan. Ada beberapa hal yang sering menghambat fungsi perpustakaan sekolah. Pertama, terbatasnya ruang perpustakaan di samping letaknya yang kurang strategis. Banyak perpustakaan yang hanya menempati ruang sempit, dengan tanpa memperhatikan kesehatan dan kenyamanan. Kesadaran dari pihak sekolah sebagai penyelenggara sangatlah kurang. Perpustakaan hanyalah untuk menyimpan koleksi bahan pustaka saja. Pengunjung tidak merasa nyaman membaca buku di perpustakaan, sehingga perpustakaan dipandang sebagai tempat yang kurang bermanfaat. Dengan melihat keadaan di atas sepertinya pihak sekolah kurang menyadari tentang pentingnya perpustakaan. Keberadaan perpustakaan hanyalah untuk pelengkap saja.
Kedua, keterbatasan bahan pustaka, baik dalam hal jumlah, variasi maupun kualitasnya. Keberadaan bahan-bahan pustaka yang bermutu dan bervariasi sangatlah penting. Dengan banyaknya variasi bahan pustaka, anak akan semakin senang berada di perpustakaan, kegemaran membaca dapat tumbuh dengan subur sehingga kemampuan bahasa siswa dapat berkembang baik dan dapat membantu anak dalam memahami pelajaran-pelajaran lainnya. Mengingat kemampuan bahasa merupakan kemampuan dasar yang sangat berpengaruh dalam belajar. Begitu juga jika bahan pustakanya bermutu, maka anak akan banyak memperoleh pengetahuan yang berguna dalam hidupnya. Namun, untuk mengadakan bahan pustaka yang banyak dan bervariasi dibutuhkan dana yang sangat besar, mengingat harga bahan pustaka biasanya mahal, lebih-lebih jika bahan pustaka tersebut bermutu. Namun, dari pihak sekolah sendiri sering kurang berusaha untuk menambah koleksi bahan pustaka, dengan alasan utama adalah mahalnya harga bahan pustaka. Padahal, anggaran untuk belanja bahan pustaka setiap tahunnya selalu ada, namun jumlah bahan pustaka tidak pernah bertambah.
Ketiga, terbatasnya jumlah petugas perpustakaan (pustakawan). Banyak perpustakaan sekolah yang tidak ada petugasnya, atau hanya tugas sambilan. Maksudnya, mereka bukan petugas yang hanya mengurus perpustakaan saja, sehingga sering tugas di perpustakaan jadi dikesampingkan dan perpustakaan dianggap kurang bermanfaat. Lebih-lebih bertugas di perpustakaan adalah pekerjaan yang sangat menjenuhkan, baik dalam hal pelayanan pengunjung maupun perawatan bahan pustaka yang ada, sehingga dibutuhkan suatu kesabaran yang tinggi.
Keempat, kurangnya promosi penggunaan perpustakaan menyebabkan tidak banyak siswa yang mau memanfaatkan jasa layanan perpustakaan. Anak kurang tahu tentang kegunaan perpustakaan, begitu juga dengan bahan pustakanya. Dia membutuhkan dorongan dan ajakan untuk berkunjung ke perpustakaan.
         B.     Langkah Penyusunan dan Perencanaan Perpustakaan
1.      Langkah penyusunan Perpustakaan
Perpustakaan adalah organisasi, berupa lembaga atau unit kerja yang bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakanya bagi masyarakat untuk dimanfaatkan. Lembaga merupakan organisasi otonom, sedang unit kerja meruapakan organisasi di dalam organisasi, sehingga memiliki lembaga induk. Tujuan perpustakaan adalah ang terakhir lembaga induknya.
Proses penyusunan organisasi dan perencanaan perpistakaan
1.      Tujuan perpustakaan yaitu untuk melakukan layanan informasi literar untuk masyarakat. Tujuan khusus dibedakan oleh jenis perpustakaanya karena setiap jenis berbeda
2.      Tugas pokok perputakaan yaitu
a)      Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi, dapat dilakukan dengan cara membeli
b)      Mengolah dan merawat pustaka meliputi tugas-tugas: mencatat pustaka dalam buku induk, mngklasifikasi pustaka, membuatkan catalog untuk alat telusur, dll.
c)      Memberikan layanan bahan pustaka, koleksi yang sudah selesai diolah disajiakn kepada pengguna perpustakaan untuk dimanfaatkan.[2]
3.      Rincian kegiatan kerja perpustakaan
Kegiatan-kegiatan kerja yang harus dilakukan oleh perpustakaan sangat bervariasi, namun demikian pada dasarnya rincian kerja tersebut sama. Perbedaan rincian kerja disebabkan jenis perpustakaan yang berbeda sehingga mengakibatkan c kupa tugasnya tentunya agak berbeda.
4.      Pengelompokan kegiatan kerja
Kegiatan kerja yang erat hubunganya satu sama lain dikumpulkan dikumpulkan dalam satu kelompok, maka terdapat tiga kelompok kegiatan:
a)      Kelompok pembinaan koleksi yaitu semua kegiatan yang berhubungan dengan nahan pustaka, meliputi pengadaan, pengolahan, dan perawatan.
b)      Kelompok pelayanan yaitu semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan jasa layanan peminjaman pustaka, jasa layanan, meliputi layanan peminjaman pustakan layanan informasi, dll.
c)      Kelompok administrasi yaitu semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan administrasi kantor  di luar kegiatan bidang.

2.       Langkah- langkah Perencanaan Perputakaan
Sebagai langkah awal dalam perencanaan perpustakaan sekolah:
a)      Visi  merupakan suatu pemikiran atau gagasan yang melampaui keadaan sekarang. Keadaan yang dinginkan itu belum pernah terwujud selama ini, penetapan visi memiliki fungsi yaitu memperjelas arah yang akan dituju, memotivasi orang-orang yang terkait dengan perpustakaan[3] sekolah, membantu koordinasi berbagai kegiatan untuk mengarah pada tujuan yang ditetapkan.
b)      Misi merupakan penjabaran visi dengan rimusan-rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan hasinya dapat diukur, dirasakan, dilihat dan didengar. Mislalnya menciptakan gemar membaca dikalangan guru, siswa dan karyawam.
c)      Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai perputakaan sekolah dalam waktu dekat hasilnya dapat dirasakan. Oleh karena itu tujuan perputakaan harus jelasdan dalam penyusunan melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam kegiatan perputakaan.
d)     Kekuatan adalah sesuatu yang dimiliki perpustakaan sekoalah yang dapat dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan sekolah. Kekuatan ini antara lain perhatian pimpinan sekolah, potensi orang tua siswa, dll.
e)      Kelemahan adalah keadaan yang dapat menghambat perkembangan perpustakaan sekolah, a[bila klemhan tidak segera diatasi, dalam jangka waktu bisa menjadi ancaman serius.
f)       Peluang adalah factor-faktor kemudahan yang mungkin mampu memberikan dukungan dalam pengembangan perpustakaan sekolah, Peluang ini harus dicari dan dimanfaatkan seoptimal mungkin.
g)      Ancaaman adalah segala sesuatu yang diperkirakan akan menghambat pencapaian tujuan perpustakaan sekolah. Ancaman ini dari factor  internal dan bisa juga factor eksternal. Faktor internal rendahnya minat baca siswa, sedangkan factor eksternal maraknya playstation merebaknya mall-mall, dll.

             C.    Perpustakaan Sebagai Organisasi    
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Pengetahuan tentang sebeluk-sebeluk susunan, pelaksanaan, dan teknik kepustakawanan disebut organisasi dan administrasi perpustakaan. Untuk dapat memperoleh hasil yang baik, diperlukan kemauan dan kemampuan tenaga untuk bekerja sama. Sehingga dalam suatu organisasi perputakaan perlu ada pembagian tugas .[4]
Dalam organisasi perpustakaan maka agar organisasi tersebut berjalan dengan lancer, pimpinan perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
a)      Penentuan tujuan perpustakaan yaitu secara jelas dan lengkap, baik mengenai bidang, ruang lingkupsasaran, keahlian dan keterampilan.
b)      Perumusan tugas pokok perpustakaan yaitu sasaran yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai . Organisasi luas maka tugas pokonya luas, sedangkan organisasi kecil maka tugas pokonya terbatas.
c)      Rincian kegiatan yaitu semua kegiatan kerja yang harus dilakukan untuk melaksanakan tugas pokok harus disusun secara lengkap dan terinci .
d)     Pengelompokan kegiatan kerja
Kegiatan kerja yang erat hubunganya satu sama lain dikelompokkan, dan pengelompokan ini disebut fungsionalisasi.

      D.    Elemen Manusia Dalam Organisasi
Pengrtian organisasi secara umum adalah perkumpulan dari manusia yang bergabung dalam suatu wadah dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang telah digariskan sebelumnaya.Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain didalam organisasi. Manusia merupakan undur terpenting dalam proses administrasi karena bertindak sebagai tenaga penggerak.[5]
            Karena organisasi merupakan kumpulan manusia yang secara sadar ingin mencapai tujuan bersama, maka organissi bersifat dinamis dan berkembang. Jika organisasi tidak berkembang, maka lama kelamaan organisasi tersebut akan mati dan tidak menunjukkan aktivitasnya sama sekali.
            Organisasi dapat ditinjau dari dua segi
a.       Organisasi sebagai wadah
Sebagai wadah, organisasi memiliki sifat yang relative tetap dan pola dasar struktur organisasi yang relative permanen. Namyn demikian bukan berarti bahwa organisasi tersebut ststis, organisasi harus bersift dinamis. Dinamika ini menunjukkan bahwa sebagai wadah maka organisasi tersebut tumbuh berkembang. Suatu organisasi yang baik bentuknya sederhana esuai dengan tuntutan tugas pokok dan fungsi yang menimbulkan beban kerja.[6]
b.      Organisasi sebagai proses interaksi
Sebagai pross, organisasi menyoroti interaksi antara orang-orang di dalamnya. Interaksi  ini dapat menimbulakn hubungan formal dan infornal sehingga tercipta organisasi formal dan informal. Hubungan formal anatar orang—orang dalam oorganisasi telah diatur dalam dasar hukum rincian susunan organisasi serta hubungan bersifat hierarkis dan biasanya tergambar dalam bagan struktur organisasi. Hubungan informal tidak diatur dan tidak terliaht dalam bagan struktur organisasi.     

BAB III
  PENUTUP
            A.    Kesimpulan
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/ atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
 
  1. Saran
Perjalanan perpustakaan tidaklah semulus yang diharapkan. Ada beberapa hal yang sering menghambat fungsi perpustakaan. Pertama, terbatasnya ruang perpustakaan di samping letaknya yang kurang strategis. Kurangnya kesadaran dari berbagai pihak akan fungsi perpustakaan. Perpustakaan hanyalah untuk menyimpan koleksi bahan pustaka saja. Pengunjung tidak merasa nyaman membaca buku di perpustakaan, sehingga perpustakaan dipandang sebagai tempat yang kurang bermanfaat. Dengan melihat keadaan di atas sepertinya kita harus merubah persepsi dan konsep yang sekarang ini dengan lebih sering berkunjung, membaca, dan meminjam buku di perpustakaan sebagai upaya memperkaya wawasan akan dunia baca.
 

  
DAFTAR PUSTAKA

Lasa, Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Publiser, 2009.
Darmono, Perpustakaan Sekolah (pendekatan aspek manajement dan tata kerja), Jakarta: Grasindo, 2007.
Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat., Jakarta: Sagung Seto, 2009.
 Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. 





             



[1] Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat., (Jakarta: Sagung Seto, 2009), Cet.7, hlm. 42.

[2] Darmono, Perpustakaan Sekolah (pendekatan aspek manajement dan tata kerja), (Jakarta: Grasindo, 2007), Cet. 1, hlm.  39-42.
[3]
3Lasa, Manajemen Perpustakaan Sekolah. (Yogyakarta: Pinus Publiser, 2009), Cet.3, hlm. 23-26.  

[4] Ibid, hlm. 37-39.
[5] Ibrahim, Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah,, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 7, hlm 78.
[5]Lasa, 2009,  Manajement Perpustakaan,……..,  Cet. 7, hlm. 34-35.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manajemen Perpustakaan"

Post a Comment