BAB I
PENDAHULUAN
Studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan usaha yang
terus berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi tentang
perkembangan dan pertumbuhan manusia telah menjadi sebuah disiplin ilmu dengan
tujuan untuk memahami lebih dalam tentang apa dan bagaimana proses perkembangan
dan pertumbuhan manusia baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Sampai dengan saat ini kajian mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia
telah banyak menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari
berkembangnya disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan.
Dan jika kita berbicara pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada ialah manusia
itu sendiri. Nah, dalam hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai
perkembangan dan pertumbuhan manusia sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan
ialah usaha sadar orang dewasa / pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan
dan perkembangan anak kearah kedewasaan.
Definisi pendidikan diatas mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik
orang tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak
agar dapat membimbing atau mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang
diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Masa
Intra Uterin
Secara biologis pertumbuhan manusia dimulai
saat terjadinyapembuahan ( konsepsi ), yaitu bertemunya ovum dengan sperma,
kemungkinan terjadinya konsep itu sebenarnya para ahli pun tidak banyak tahu
secara persis, mereka biasanya mengatakan bahwa pembuahan tersebut terjadi
secara ilmiah ( sunatullah ). Bahwa sekali dalam 28 hari, umumnya pada
pertemuan siklus menstruasi, sebuah ovum yang ada dalam kandungan telur (
ovarium ) itu telah masuk dan bergerak masuk ke dalam rahim. Perjalanan itu
biasanya 3 sampai 7 hari, jika dalam perjalanan tersebut tidak bertemu dengan
sperma ( pembuahan ) maka lenyaplah ovum
tersebut dalam rahim. Akan tetapi jika terjadi pembuahan, maka pada saat
terjadi pembuahan itu, sel benih sperma melepaskan 23 bagian terkecil dari
dirinya tersebut dengan kromosom. Begitu juga pecahlah ovum melepaskan 23
kromosom yg selanjutnya melebur jadi satu membentuk bahan keturunan bagi anak.
Kromosom- kromosom tersebut sebenarnya mengandung bagian- bagian yang kecil-
kecil lagi yang di sebut gene. Dan gene inilah yang merupakan faktor keturunan
yang sesungguhnya.
Dengan demikian setiap sel pembuahan
mengandung 48 kromosom atau terdiri dari 23 pasang dari masing- masing sel
benih ( ovum-sperma ). Dan masing- masing kromosom memiliki sepasang gene,
dalam proses pembuaahan masing- masing gene akan memencar untuk mencari
pasangan barunyahingga membentuk menjadi 23 pasang kromosom. Salah satu di
antara pasangan tersebut adalah pasangan kelamin. Pada wanita pasangan kromosom
biasanya kembar ( sejenis ) biasa di sebut dengan X. Untuk laki- laki memiliki
pasangan yang berlainan yaitu di sebut kromosom X dan Y, ( bentuknya lebih
kecil dari X ). Bila kromosom wanita bertemu dengan kromosom pria Y, maka
terjadi anak laki- laki. Tetapi apabila kromosom wanita bertemu dengan kromosom
pria X, maka terjadi anak wanita.
Kromosom- kromosom tersebut ada pada diri manusia menyatu dengan
sel- sel badan ( tubuh ). Dalam proses penyatuan atau pembentukan pasangan-
pasangan tersebut, semata- mata urusan Allah SWT, manusia dalam hal ini dhoif
sama sekali. Begitu juga dalam proses berikutnya selama kehamilan yang biasanya
berlangsung selama 270 hari atau 40 minggu, dari setelah hari pertama
menstruasi terakhir itu manusia tidak banyak mengerti.
2.
Sikap
ibu terhadap kehmilan
Bagi seorang wanita kehamilan serta kelahiran anak biasanya memberikan
arti emosional yang cukup berarti bagi dirinya. Apabila di sertai dengan
tekanan- tekanan peraaan yang kuat maka wanita akan menjadi sangat perasa (
emosional ) sehingga mengakibatkan mudah terganggunya keseimbangan kejiwaan (
mentalnya ).
Maka wajarlah jika dalam kondisi hamil seorang ibu akan muncul proses
yang bermacam- macam antara lain :
a.
Timbul
keinginan yang aneh- aneh terkadang emosional ( orang jawa menyebut ngidam ).
b.
Merasakan
kebahagiaan atau kepuasan, karna ia merasa dirinya subur, ia calon ibu sejati,
maka ada keinginan menyambut bayi dengan gairah.
c.
Terkadang
muncul perasaan harap- harap cemas, tegangan emosi, lebih- lebih jika di bumbui
dengan cerita takhayul, atau tanda- tanda yang telah di beritakan sebelumnya di
besar- besarkan, takut cacat anaknya,
takut keguguran, dan lain- lain. Kecemasan, dan kebingungan dalam pengharapan
kelahiran bayi itu muncul di sebabkan adanya resiko kehamilan yang berat. Di
pertaruhkan jiwa dan raga untuk berjuang melawan sakit waktu melahirkan kelak, atau
justru perjuangan melawan perasaan yang macam2 tersebut, sehingga kondisi
badanya mudah lelah fisik dan mental.
d.
Bagi
wanita tertentu ada timbul perasaan menolak akan kehadiran bayi, akan tetapi
setelah bayi lahir perasaan tersebut biasanya berubah jadi positif.hal ini
pernah di teliti oleh Geissier ( 1965 ) di jerman timur dan juga scors dan
kawan- kawan ( 1957 ) di Amerika. Akan tetapi bagi seorang ibu yang mengerti
akan hakikatnya kesadaran dirinya sendirinya sendiri, menyadari akan fitrah
illahi dengan segala konsekwensi dan pertanggungjawabannya secara realistis,
sebagai seorang ibu akan menyambut kehamilandan kelahiran anaknya secara
hangat, bangga, senang hati penuh syukur kepada Allah SWT.
Karna beratnya wanita hamil/ melahirkan maka sangat logis Islam
telah menjamin jika wanita muslim melahirkan dan meninggal dunia karenanya, ia
termasuk syahid.
3.
Pengaruh
Perkembangan Pranatal
Hal- hal yang mempengaruhi perkembangan anak dalam kandungan secara
singkat dapat di kemukakan antara lain :
1.
Makanan
atau vitamin dari ib sewaktu hamil
2.
Kondisi
kesehatan ibu, terutama penyakit- penyakit kotor sangat berpengaruh negatif
pada perkembangan anak.
3.
Alkohol,
hal ini mempengaruhi fetus dalam rahim terutama pada susunan saraf.
4.
Nikotin,
ini dapat pula mengganggu kerja denyut jantung anak dari ibu.
5.
Emosi
atau perasaan yang di alami oleh ibu sewaktu mengandung ( terlalu cemas,
terlalu kuat, sering marah, dan lain- lain ).
6.
Usia
orang tua atau ibu, terlalu muda dan terlalu tua keduanyakurang menguntungkan
bagi perkembangan bayi dan rahim.
7.
Ada
juga pengaruh bulan terakhir, atau masa- masa kelahiran( masa panen, masa krisis,
zaman makmur atau zaman kesulitan, dan lain- lain ).
4.
Proses
Kelahiran
Dalam proses kehamilan bayi yang umumnya menjadi permasalahan
adalah, tentang gerakan bai itu sendiri saat menjelang kelahiran. Apakah bayi
tersebut bersifat aktif ( siap untuk lahir ) ataukah bersifat pasif ( cendrung
di lahirkan ). Dalam kondisi normal bayi bersifat aktif, sehingga ia siap untuk
lahir, bukan di lahirkan. Di nyatakan demikian sebab posisi dan gerakan bayi
itu di dalam rahim itu menentukan sekali cara dan tipe kelahirannya bayi itu
sendiri.
Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development menjelaskan
bahwa ada lima tipe atau model kelahiran seorang bayi yaitu :
a.
Natural
or spontaneous Birth
Yakni kelahiran bayi secara spontant, atau biasanya di sebut kelahiran
bayi secara alami “ natural “. Sebab prosesnya tanpa adanya pertolongan,dan
atau tanpa sedikitpun obat perangsang bagi ibunya, tipe kelahiran ini dapat
berjalan karna posisidan ukuran bayi atau ( fatus ) serta ukuran rahim ( uterus
) ibu itu,memungkinkan dapat muncul kepalanya dulu, kemudian leher, kemudian
memperlihatkan badan, berjalan perlahan melalui saluran kelahiran, selanjutnya
dalam waktu yanng sama tampak tangan dan terakhir kedua kakinya.
b.
Instrument
Birth
Yakni kelahiran bayi dengan alat- alat ini terjadi jika bayi tampak
terlalu besar dari ( saluran kelahiran ) badan ibu, atau jika untuk lahir
secara normaltidak mungkin, maka menurut ilmmu bedah terpaksa harus menggunakan
alat untuk menolong bayi tersebut.
c.
Breech
Birth
Kelahiran ini biasanya
di sebut dengan kelahiran “ sungsang “, yakni yang tampak dari bayi adalah
pantatnya dulu, dan di ikuti kakinya, kedua tangan serta terakhir kepala. Dan
jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum posisi kelahiran dimulai.maka
dalam hal ini harus menggunakan alat untuk menolong bayi itu.
d.
Transverse-
Presentatoins Birth
Yakni kelahiran bayi
di karnakan keberadaan bayi melintang pada rahim ibu. Inipun posisi bayi tidak
dapat berubah proses kelahiran di mulai,
makapenggunaan alat untuk menolong kelahiran bayi terpaksa harus
dilakukan.
e.
Caesarean-
Section Birth
Yakni kelahiran
dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi badannya menjadi terlalu besar
untuk melewati atau menembus saluran kelahiran dan terlalu lama dan sulit untuk
di upayakan, maka sekarang ini dengan menggunakan alat ntuk melahirkan bayi
secara pembedahan, yakni dengan membelah dinding rahim ibu.
f.
Ada
juga kelahiran anak yang selamat tetapi belum waktunyalahir atau belum mencapai
periode kandungansecara penuh, bayi yang seperti ini di sebut bayi prematur (
bayi kurang umur/ kurang matang ). World Health Organization ( WHO ) memberikan
standar bayi prematur, jika berat baan bayi waktu lahir kurang dari 37 minggu,
jika terjadi demikian bayi banyak butuh pertolongan, perawatan harus teliti.
Biasanya harus di masukan dalam inkubator atau coeveuse ( semacam mesin
pengeram ) agar memperoleh kehangatan seperti yang di butuhkan tubuhnya.
Teori kedokteran
menyebutkan bahwa kelahiran bayi prematuratau abortus spontan ( keguguran tak
di sengaja ) itu antara lain di sebabkan oleh :
1.
Gangguan
pada supply hormonal.
2.
Ketidakseimbangan
endoktrin.
3.
Definisi
atau kerusakan ovarium ( kandung telur ).
4.
Gangguan
yhyroid pada kelenjar gondok, hypophyse ( sambungan otak ) serta gangguan
hormon- hormon lainnya.
5.
Keempat
faktor emosional itu diperhebat dan di perkuat oleh faktor emosiaonal dan
faktor psikis ( faktor psikogenetik )dari ibu yang sedang hamil. Ini biasanya
berpangkal pada kondisiwanita hamil tersebut.
Demikianlah
sekadar penjelasan singkat tentang bentuk- bentuk kelahiran bayi yang
menunjukankeragamannya sesuai dengan kondisi anak dan ibu itu sendiri dalam
prosesnnya, yang biasannya diiringi oleh tangisan bayi.
5. Tangisan Pertama Bayi
Dapat di maklumi setiap bayi
normaltidak ada gangguan yang berarti bagi pertumbuhan bayi baik dalam waktu
kehamilanataupun waktu proses kehamilannya, maka mesti bayi tersebut akan
menangis pada waktu lahir ke dunia.
Sebab jika bayi tersebut tidak
menangis, sebaiknya sang ibulah gilirannya yang akan menangis. Adapun tentang
tangisan pertamabagi bayi baru lahir itu ada beberapa pendapat dari para ahli
antara lain, dapat di sebutkan :
a. Pendapat
Sigmund Freud
Bapak Psikoanalisis dari
Australia ini berpendapattentang tangis pertama bayi bahwa : tangis pertama itu
merupakan pernyataan adanya keinginan untuk kembali ke dalam alam sebelumnya (
ranim ibu ) jadi adanya keinginan untuk “ regresi “ menurut si bayi dalam
kandungan ibu itu srba enak, nyaman, bayi tidak pernah merasa dingin sebab
suhunya terakomodasi oleh suhu badan ibu, bayitidak usah mengunyah makanan, dan
lain- lain.
Maka setelah
ia lahir ke dunia, mengalami perbedaan situasi, iklim, dan cuaca yang jauh
berbeda, bayi mulai merasa dingin, atau terlalu panas, terlalu bising, tidak
nyaman lagi, akibat bay protes ingin kembali ke dunia sebelumnya waktu lahir di
dalam rahim ibu.
b. O. Rank
sebagai pengikut setia Freud
dalam bukunya Des Tranmader Gaburt mengemukakan pendapatnya bahwa kelahiran itu
merupakantrauma, merupakan penghayatan yang dramatis. Sehingga tangisan atau
jeritan pertama bayi menunjukan adanya kecemasan yang di alami, karna anak
telah terlempar dari tempat yang telah terlindung ke dalam tempat yang tidak
terlindungi sama sekali. Bagi anak kecemasan pertama ini paling hebat dan
sangat berarti di bandingkan kecemasan- kecemasan berikutnya.
c. Immanuel Kant
Ilmuan Jerman ini menilai dari
sisi filsafat, bahwa tangis pertama bayi adalah merupakan tanda protes kejiwaan
terhadap belenggu kejasmanian yang akan di deritanya di dunia. Selanjutnya ia
mengatakan bahwa jiwa manusia itu lebih bernilai daripada jasmaninya atau
materi pada umumnya, oleh karna itu bayi di protes akan gejala pengkaitan
dirinya dengan materi yang di anggap membelenggunya.
d. Pendapat dari
Tinjauan Bioligis
bahwa tangis pertama bayi
merupakan pertanda mulai berfungsinya jantung, paru- paru, dan organ- organ
tubuh lainnya. Hal ini menunjukan adanya tanda kehidupan seseorang. Maka jika
bayi lahir tidak menangis perlu Cepat- cepat diusahakan penanggulangan antara
lain dengan memasukan oksigen ke dalam paru- paru sebagai pemancing pernapasan,
atau secara tradisional dengan cara do pukul pelan- pelanagar organ tubuh
bergerak, serta cara- cara medis lainnya. Jka gagal penanggulangan tersebut
berarti meninggal dunia.
e. Sis Heyster
salah seorang psikolog Belanda
ini mengungkapkanbahwa tangis bayi yang pertama itu sebagai tanda adanya
kesadaran jiwa pada seorang anak, yang di mulai sejak lahir dengan adanya
kesadaran ( conciousnes ) itu berarti fungsi- fungsi kejiwaan telah mulai
bekerja sebagaimana mestinya.
Dari berbagai pendapat yang telah di
kemukakan tersebut kiranya dapat di pilih, pendapat mana yang terlalu mengada- ada, dibuat- buat, sesuai dengan
teori- teori ilmu jiwa, atau dapat di ambil kesimpulan yang sesuai dengam
tinjauan ilmu jiwa.
Sudah barang tentu pendapat yang
terakhir ( Sis Heyster ) itulah yang dapat di jadikan dasar tinjauan
pembicaraanitu tentang tangis bayi dapat di terima.
6. Aktifitas Masa
Bayi
Kegiatan atau aktifitas anak pada
masa bayi, yang akan di ungkapkan dalam buku ini antara lain :
a. Tidur Dan Gerakan
Bayi
sebagian besar kegiatan bayi
pada umumnya adalah di gunakan untuk tidur, baik siang atau malam hari. Ch .
buhler berpendapat bahwa :
pada umur 0;0 - tidur
bayi mencapai 21 jam
umur 1;0 - tidur bayi mencapai 13 jam
dan selebihnyawaktu- waktu digunakan bayi untuk mengadakan gerakan.
Pendapat lain
mengatakan bahwa :
Umur 0;0 lama
tidur bayi 20 jam
Umur 1;0 lama
tidur bayi 12 jam
Selebihnya kegiatan
bayi adalah mengadakan gerakan- gerakan. Pendapat di atas dapat dengan mudah
dipahami, karna keduanya dapat di katakan ada kesamaannya.
1.
Reaksi positif, yaitu gerakan- gerakan
bayi yang sesuai atau searah dengan rangsangan ( stimulasi )yang datang pada
dirinya. jadi reaksi ini sebagai tanda penerimaanakan adanya stimulasi tadi. Contoh
: melihat, menyentuh, mendengarkan suara, makan, minum, dan lain- lain.
2.
Reaksi negatif, yakni kebalikan dari
reaksi positif, reaksi ini sebagai perwujudan adanya stimulasiyang datang pada
dirinya. Bayi melakukan gerakan- gerakan yang berlawanandengan stimulasi yang
datang dari luar dirinya. Contoh : menangis, terkejut, menolak makan, dan
sebagainya.
3. Reaksi spontan (aksi) yakni,gerakan-gerakan
bayi tidak disebabkan oleh adanya rangsangan yang datang dariluar
dirinya.tetapi gerakan tersebut dilakukan karena kehendak durunya sendiri jadi
karena dorongan dari dalam dirinya (inside)
Contoh:Sendirian tanpa
sebab menggerakan tangan,kaki,kepala menggelempar dan lain –lain
Berikut ini disampaikan tabel dari
perkembangan dan reaksi reaksi tersebut.
Umur
|
Reaksi
Negatif
|
Reaksi
positif
|
Reaksi
sepontan
|
0;0
|
104
menit
|
47
menit
|
14
menit
|
1;0
|
77
menit
|
112
menit
|
460
menit
|
Kegiatan-kegiatan
tersebut bagi perkembangan atau pertumbuhan anak sangat penting,terutama bagi
bayai perkembangan alat –alat dari anak,sebab seorang anak kalau itu telah
dapat merasakan anak seneng,susah,dingin,panas,dan lain-lain.maka sebagai orang
tua sebaiknya tinggal membimbing,melayani,dan memelihara atibvitas-aktivitas.
Jika
diperhatikan tabel tersebut menunjukan bahwa ternyata Semaikin tambah gerakan
sepontan,semacam itu sangat menguntungkan bagi perkembangan anak.banyaknya
kegiatan reaksi positif dan reaksi sepontanitu dapat dijadikan sarana
latihan-latihan alat-alat dari anak,dalam rangka untuk lebih mengenal dan
menguasai dunia luar atau lingkunganya,sehingga lebih merangsang diri anak
untuk berbuat dan bermain,karena mu nculnya kegiatan untuk mengenal linggkungan
lebih luas,melalui gerakan bayi biasanya bayi(usia 0;3) muncul adanya
dorongan-dorongan untuk meniru.kegiatan yang terakhir inipun menjadi perlu
sekali bagi bayi.karena dorongan meniru orang lain(imitate)inilah yang akan
mula-mula memimpin perkembanmgan orang-orang laininyabagi diri anak dalam
melakukan latihan –latihan perkembangan.
Contoh: perkembangan pengamatan,bermain,berjalan,dan lain
sebagainya.
b.Perkembangan pengamatan
Perkembangan
pengamatan anak,sebenarnya suatu cukup kompleks juga sebab alasanya sama sekali
belum mampu mengamati sesuatu obyek dengan bagian-bagian,pengamatan masih baru
ia menangkap setimulus dengan kesana keseluruhan ,belum terpisah atas bagian
–bagianya(masalah pengamatan dan kaitanya dengan tanggapan seorang anka
akandijelaskan kemudian).
Alat pengamat bayi seoramg
anak biasanya secara berurutan dapat disebabkan:
0;0-0;3 bulan mengamati dengan mulut.
0;3-0;6 bulan mengamati dengan mulut dan tangan
0;6 bulan ke
atas= mulutt,tangan,dan mata (dilakukandenganberbagai variasinya,sesuai dengan
kebutuhan).
pada hari-hari
pertama dari kelahiran bayi,pengamatan masih belum terarah.keciluali mulut yang
aktif bekerja secara mekanistis.baru setelah umur 0;2 bayi mulai dapat melihat
sesuatu tapi diikuti gerakan kepala.pada umur 0;3 bayi dapat mengerakan bola
matanya saja.serta urat –uratdileher dan kepala mulai dapat menahan
keikutsertaan gerakan mata.dan perangsan dari luarmulai disambutnya dengan
reaksi-reaksi positif,atau juga negatif,tergantung hasil seleksi
pengamatan.mulai usia 0;5 anak sudah dapat mengubah sikap dan gerakan reaktif menjadi aktif dengan gerakan
sepontannya,kegiatan tersebut sering diiringi dengan tanganya untuk menerima,merebut,dan
lain-lainya Atas hasil pengamatan selanjutnya pada usia 0;6 kegiatan pengamatan
anak semakin luas dan lebih baik,ia siap
mengamati segala rangsangan dalam lingkungannya.karena ketiga alat pengamatan
sudah siap berfungsi secara baik.
Dalam hal ini
pengamatan dan penguasaan lingkungan atau ruangan bagi bayi,dan tahapan
perkembangannya.William stern menjelaskajnperkembangan tersebut sebagai
berikut.
Bahwa penguasan ruangan bagi seorang anak ada 3 tingkatan:
1.Uhraum(0;0-0;6) pengamatan awal tersebut pada dirinya sendiri
2.Nahraum (0;6-1;0) pengamatan dekat atau yang sempit
3.Fareraum (1;0-ke atas)pengamatan dan penguasaan ruang lingkup
lebih jauh
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak
awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan
generasi muda keturunan nyayang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari
orang tuanya. diantara aliran-aliran pendidikan yang ada yaitu:
1. Aliran
Nativisme
Nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang
berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini
bernama Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof Jerman. Aliran filosof
natifisme konon dijuluki sebagai aliran psimistis yang memandang segala sesuatu
dengan kaca mata hitam.
2. Aliran
Empirisme
Aliran Empirisme bertolak dari Lockean
Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan
menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan
pembawaan tidak dipentingkan. . Tokoh perintis pandangan ini adalah seorang
filsuf Inggris bernama John Locke (1704-1932) yang mengembangkan teori “Tabula
Rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih.
3. Aliran Konvergensi
Aliran konvergensi (convergence) merupakan
gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran nativisme. Aliran ini
menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai
factor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh utama
konvergensi bernama Louis William Stren (1871-1938), seorang filosof dan
psikolog Jerman.
B. Kritik dan
Saran
Dalam makalah
kami ini,Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna seperti apa yang
teman-teman harapkan. untuk itu, jika terdapat kesalahan atau kekeliruan baik
dalam pengetikan maupun dari presentasinya, penulis sangat mengaharap kritikan
dan saran-sarannya dari teman-teman sekalian, dan semoga kritikan dan
saran-saran dari teman-teman sekalian bias membangun motivasi kami dalam
penulisan makalah yang akan dating. akhirnya penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. H.M.
Alisuf Sabri,psikologi Pendidikan. Pedoman Ilmu Jaya jakarta: 1996
Dr.H. Syamsu Yusuf LN.,M.Pd, psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosda Karya Bandung: 2000
Prof. Dr. H.
Djalil. Psikologi Pendidikan. PT.
Bumi Aksara Jakarta: 2006
0 Response to "Psikologi Perkembangan"
Post a Comment